“Tidak bisa dibantah bahwa pengemudi membawa mobilnya dengan ugal-ugalan. Saya menduga dia kehilangan kontrol di dekat tikungan.” ucapnya ketika diwawancarai Kompas.com.
Pria yang juga menolak menyebutkan namanya ini menilai pemerintah Singapura harus mengambil kebijakan yang lebih tegas terhadap mobil-mobil kencang mewah. Dia menyebut ini bukan kecelakaan mobil mewah pertama di Singapura.
“Saya berharap keluarga yang ditinggalkan tegar menghadapi musibah ini”
Pengusaha Indonesia Indi Soemardjan menyampaikan kepada Kompas.com, bahwa kebut-kebutan mobil sports bukan hal yang baru di "Negeri Merlion”.
“Ada banyak yang kebut-kebutan di dekat rumah saya di kawasan Portsdown Avenue menuju ke jalan tol Ayer Rajah di Singapura Barat, terutama setelah jam 12 malam.” cerita pengusaha kopi yang sudah berdomisili di Singapura selama 18 tahun itu.
Baca juga: Viral Video Mobil Mercy Rp 2 Miliar Ringsek Saat Test Drive akibat Menabrak Pipa
Indi melanjutkan, segala macam mobil sports aneka merek sudah dilihatnya mulai dari Maserati, McLaren, Lamborghini, Ferrari, hingga lain-lain.
“Kadang-kadang bisa 4-5 mobil beruntun. Saya berharap Kepolisian Singapura segera menindak karena ini seperti bom waktu."
"Kejadian ini menunjukan banyak pemilik mobil-mobil sports yang tidak memperhatikan aturan keselamatan mengemudi,” imbuh cucu dari Bapak Sosiologi Indonesia, Selo Soemardjan, itu berkomentar.
Adapun Kepolisian Singapura merilis pengumuman pada Minggu malam, bahwa mereka sedang mempelajari situasi di Tanjong Pagar termasuk mengambil kebijakan yang lebih tegas untuk menenangkan arus lalu lintas.
Anggota parlemen distrik Tanjong Pagar Indranee Rajah menanggapi kecelakaan ini dan menyebutkan, dia telah memerintahkan Polisi Lalu Lintas (Polantas) untuk segera menginvestigasi balapan di kawasan ini.
Insiden maut ini adalah kecelakaan dengan jumlah korban terbanyak dalam satu dekade terakhir di Singapura.
Baca juga: Polisi Gadungan Tilang Mobil di Jalan, Ternyata Isinya Polisi Asli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.