Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Maut BMW yang Hebohkan Singapura, Ini Kronologi dan Faktanya

Kompas.com - 15/02/2021, 19:20 WIB
Ericssen,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Belum diketahui pasti apa motif pengemudi mobil mengebut secara ugal-ugalan.

Warga yang tinggal di dekat tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, 10 menit sebelum kecelakaan mendengar suara deru mesin mobil melaju kencang di jalanan itu.

Adapun ruko tersebut saat ini telah ditutup dengan pembatas logam di mana warna-warna hitam hangus bekas kebakaran terlihat di dinding, pilar, dan jendela ruko.

KOMPAS.com/ERICSSEN Kecelakaan maut BMW Singapura
Pengamatan Kompas.com dari lokasi kejadian Senin siang, terlihat bunga, sesajen, dan kartu dukacita di depan ruko.

Sesajen-sesajen yang diberikan di antaranya adalah nasi, kue kering, rokok, teh kotak, bir, dan minuman alkohol khas Korea Selatan soju.

Kelima korban diketahui baru saja meninggalkan sebuah restoran Korea sebelum kecelakaan nahas itu terjadi.

Baca juga: Video Detik-detik Kecelakaan Maut BMW Singapura, Pacar Pengemudi Nekat Terobos Kobaran Api

Komentar warga Singapura

Warga Singapura menyikapi kecelakaan ini dengan beragam komentar.

Seorang pria lanjut usia yang melintasi lokasi dengan nada berang berkata kepada Kompas.com, bahwa tindak tanduk kelima pemuda itu sangat berbahaya.

“Untung saja tidak ada pejalan kaki atau penghuni ruko yang menjadi korban jiwa.” tutur lansia yang menolak memberitahu identitasnya ini.

Dia menduga minuman alkohol berperan dalam kecelakaan itu.

“Mereka baru saja minum alkohol, merasa berani dan hebat untuk kebut-kebutan. Tidak ada yang perlu dibanggakan dari perilaku ini” cercanya.

Berbicara dari sepedanya, dia mengatakan pesepeda seperti dia adalah yang paling terancam nyawanya.

“Saya sudah pernah disenggol oleh mobil kencang. Mereka sama sekali tidak acuh terhadap kita.”

Lansia itu juga mempertanyakan sesajen dan simpati yang masih diberikan kepada anak-anak muda tersebut.

Baca juga: Tabrakan Bugatti, Porsche, dan Mercy di Gunung, Kerugian Capai Rp 58 Miliar

Sementara itu seorang pria Selandia Baru yang tinggal di dekat lokasi menyesalkan terjadinya peristiwa itu.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com