Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Gempa Terbesar di Dunia sejak 1900, Termasuk Tsunami Aceh

Kompas.com - 14/02/2021, 20:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

KOMPAS.com - Gempa bumi 7,3 magnitudo yang mengguncang Fukushima, Jepang, pada Sabtu (13/2/2021) mengulang memori kelam tsunami 2011.

Kala itu gempa Tohoku memicu tsunami dahsyat yang juga menerjang wilayah Fukushima, menewaskan 18.000 orang serta menghancurkan 3 reaktor nuklir.

Gempa bumi berkekuatan 9,0 magnitudo itu pun menjadi salah satu gempa terbesar di dunia sejak 1900.

Baca juga: 3 Gempa Paling Mematikan di Jepang

Namun, gempa Tohoku bukan yang terdahsyat di abad 20. Ada gempa lebih kencang mencapai 9 magnitudo lebih, termasuk gempa dan tsunami Aceh 2004.

Melansir Australian Geographic, berikut adalah daftar 10 gempa terbesar di dunia sejak 1900.

1. Valdivia, Chile, 22 Mei 1960 (9,5 magnitudo)

Gempa bumi ini menewaskan 1.655 orang, dengan 3.000 lainnya luka-luka dan 2 juta orang mengungsi.

Kerugian mencapai 550 juta dollar AS, sedangkan tsunami yang ditimbulkannya menyebabkan berdampak sampai Hawaii, Jepang, dan Filipina.

Dua hari setelah gempa pertama, gunung api Puyehue di dekatnya meletus, memuntahkan abu vulkanik setinggi 6 km ke atmosfer selama beberapa minggu.

Baca juga: 5 Tokoh Militer yang Berhasil Melakukan Kudeta, Ada Siapa Saja?

2. Prince William Sound, Alaska, 28 Maret 1964 (9,2 magnitudo)

Dibandingkan dengan gempa Chile, kerusakan di gempa Alaska tidak terlalu besar.

Tsunami-nya merenggut 128 nyawa dan sampai ke Hawaii, menyebabkan kerugian total hingga 311 juta dollar AS.

Kerusakan paling parah terjadi di kota Anchorage, 120 km dari pusat gempa, Guncangannya dilaporkan berlangsung selama 3 menit.

3. Aceh, 26 Desember 2004 (9,1 magnitudo)

Dalam hal kerusakan serta korban jiwa, gempa dan tsunami Aceh sangat parah.

Total 227.900 korban tewas atau diperkirakan tewas, dengan 1,7 juta orang mengungsi di 14 negara Asia Selatan serta Afrika Timur.

Pusat gempa berada 250 km di tenggara Banda Aceh, Indonesia, pada kedalaman 30 km.

Baca juga: 5 Misteri Virus Corona yang Belum Dipecahkan Tim WHO di China

4. Sendai, Jepang, 11 Maret 2011 (9,0 magnitudo)

Gelombang tsunami menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011.HO NEW/REUTERS Gelombang tsunami menghantam Kota Miyako di Prefektur Iwate setelah gempa 9,0 magnitudo mengguncang wilayah Tohoku, 11 Maret 2011.
Sampai sekarang belum ada angka pasti jumlah korban tewas di bencana yang terkenal dengan nama gempa Tohoku ini.

Diperkirakan korban tewas mencapai lebih dari 10.000, akibat bencana gabungan dari gempa pertama, gempa-gempa susulan, dan tsunami.

Dampak ekonomi juga sangat besar, karena gempa ini menghancurkan tiga reaktor nuklir yang diandalkan banyak industri sebagai pembangkit listrik.

5. Kamchatka, Rusia, 4 November 1952 (9,0 magnitudo)

Gempa bumi ini menimbulkan tsunami yang menyebabkan kerusakan luas sampai Kepulauan Hawaii.

Kerusakan properti diperkirakan sekitar 1 juta dollar AS. Beberapa laporan mengeklaim gelombang tsunami setinggi lebih dari 9 meter di Kaena Point, Oahu.

Seorang petani di sana melaporkan hilangnya 6 ekor sapi karena tsunami, tetapi tidak ada laporan korban jiwa.

Baca juga: 6 Pengkritik Pemerintah yang Dibungkam China, dari Li Wenliang hingga Jack Ma

6. Bio-bio, Chile, 27 Februari 2010 (8,8 magnitudo)

Gempa bumi dan tsunami ini menewaskan sedikitnya 521 orang, dengan 56 orang hilang dan 12.000 luka-luka.

Lebih dari 800.000 orang mengungsi dengan total 1,8 juta manusia yang terkena dampak di seluruh Chile. Kerusakan ditaksir mencapai 30 miliar dollar AS.

Pusat gempa berada di 335 km barat daya Santiago, ibu kota Chile, pada kedalaman 35 km.

Tsunami kecil yang melanda Samudra Pasifik menyebabkan kerusakan pada perahu-perahu sampai San Diego, California.

7. Pantai Ekuador, 31 Januari 1906 (8,8 magnitudo)

Ilustrasi Gempa Bumi

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Ilustrasi Gempa Bumi
Gempa bumi ini menyebabkan tsunami yang dilaporkan menewaskan 500-1.500 orang di Ekuador dan Kolombia.

Tsunami meluas sampai utara San Fransisco di pantai barat AS, serta ke barat di Hawaii dan Jepang.

Butuh waktu 12 jam bagi tsunami itu untuk sampai di Hawaii.

Baca juga: 7 Hukuman Mati Paling Kejam dan Tidak Biasa Zaman Sejarah

8. Kepulauan Rat, Alaska, 2 April 1965 (8,7 magnitudo)

Kerusakan terparah akibat gempa ini disebabkan oleh tsunami, yang dilaporkan setinggi 10 meter di Pulau Shemya.

Tsunami menyebabkan banjir di Pulau Amchitka, menyebabkan kerusakan properti senilai 10.000 dollar AS. Tidak ada laporan korban jiwa atau luka-luka.

9. Gempa Sibolga, Sumatera Utara, 28 Maret 2005 (8,6 magnitudo)

Ilustrasi Gempa BumiKOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN Ilustrasi Gempa Bumi
Bencana alam ini menewaskan 1.313 orang, dengan lebih dari 400 orang terluka.

Tsunami terjadi sampai Sri Lanka. Pusat gempa berada di 205 km barat laut Sibloga, Sumatera Utara, dengan kedalaman 30 km.

Area gempa ini termasuk tsunami Aceh 2004 mencatatkan 3 dari 15 gempa bumi terdahsyat di dunia.

10. Assam, Tibet, 15 Agustus 1950 (8,6 magnitudo)

Gempa bumi di pedalaman ini menyebablan kerusakan parah pada bangunan serta memicu tanah longsor.

Setidaknya 780 orang tewas di Tibet timur, dengan banyak desa dan kota yang terdampak di Assam, China, Tibet, dan India. Osilasi permukaan danau terjadi sampai Norwegia.

Jumlah korban tewas yang sebenarnya mungkin lebih tinggi, karena tidak ada laporan pasti atau perkiraan.

Meski bencana ini dikenal dengan nama Gempa Assam, pusat gempa diyakini berada di Tibet.

Baca juga: 9 Hewan Kerabat Dinosaurus yang Masih Hidup sampai Sekarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com