Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Jepang 7,3 Magnitudo Lukai 100 Orang, Picu Tanah Longsor

Kompas.com - 14/02/2021, 08:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

FUKUSHIMA, KOMPAS.com - Gempa Jepang yang mengguncang lepas pantai Fukushima di timur "Negeri Sakura" memicu tanah longsor dan membuat 100 orang luka-luka.

Gempa Fukushima ini juga membuat operasional kereta api terhenti, dan aliran listrik terputus ke ribuan warga.

Melansir Associated Press (AP), gempa Jepang kali ini berkekuatan 7,3 magnitudo yang melanda daerah rawan gempa di prefektur Fukushima dan Miyagi.

Baca juga: Gempa 7,1 Magnitudo Guncang Fukushima Jepang


Hampir 10 tahun lalu kawasan itu juga diguncang gempa kuat yang memicu tsunami, dan menghancurkan tiga reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi.

Tokyo Electric Power Co (Tepco) yang mengoperasikan PLTN Fukushima Daiichi mengatakan, air pendingin bahan bakar di dekat reaktor tumpah karena guncangan, tetapi tidak ada kebocoran radiasi atau kerusakan lainnya.

Tv nasional Jepang NHK melaporkan, sekitar 100 orang luka-luka. Sebagian besar terluka karena terkilir saat jatuh di tangga dan tergores pecahan kaca.

Sejauh ini tidak ada laporan korban luka berat atau meninggal dunia.

Baca juga: UPDATE: Gempa Jepang M 7,3 Tidak Berisiko Tsunami, Tak Ada Korban Jiwa

Juga tidak ada laporan tentang kerusakan parah, tetapi berita lokal menayangkan foto-foto tanah longsor di jalan raya.

Akses jalan tol terputus akibat longsor buntut dari gempa bumi di kota Soma, prefektur Fukushima, Jepang timur, pada Minggu (14/2/2021). Gempa Jepang ini berkekuatan 7,3 magnitudo.KYODO NEWS/HIRONORI ASAKAWA via AP PHOTO Akses jalan tol terputus akibat longsor buntut dari gempa bumi di kota Soma, prefektur Fukushima, Jepang timur, pada Minggu (14/2/2021). Gempa Jepang ini berkekuatan 7,3 magnitudo.
Gempa Jepang ini tidak menyebabkan tsunami, dan listrik sudah menyala kembali pada Minggu pagi (14/2/2021).

Meski begitu, beberapa layanan kereta peluru masih dihentikan.

Rekaman tv dan video yang beredar di media sosial menunjukkan rak-rak buku dan barang-barang lainnya berjatuhan ke lantai.

Para pakar memperingatkan adanya potensi gempa susulan.

Baca juga: Pusat Gempa Jepang M 7,3 2021 Dekat Lokasi Tsunami 2011

Botol-botol minuman keras di sebuah toko di Fukushuma, Jepang, berjatuhan akibat gempa bumi pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam. Badan Meteorologi Jepang melaporkan, gempa 7,3 magnitudo ini mengguncang Fukushima, Miyagi, dan wilayah timur lainnya.KYODO NEWS/JUN HIRATA via AP PHOTO Botol-botol minuman keras di sebuah toko di Fukushuma, Jepang, berjatuhan akibat gempa bumi pada Sabtu (13/2/2021) tengah malam. Badan Meteorologi Jepang melaporkan, gempa 7,3 magnitudo ini mengguncang Fukushima, Miyagi, dan wilayah timur lainnya.
Yasutoshi Nishimura menteri yang membidangi kebijakan ekonomi dan fiskal, menyampaikan simpati kepada para korban.

"Pemerintah akan terus melakukan yang terbaik untuk merespons," katanya dikutip dari AP.

Beberapa rumah melaporkan mengalami kesulitan mendapat pasokan air.

Japan Times mewartakan, pusat gempa berada di kedalaman 60 kilometer lepas pantai Prefektur Fukushima, pada pukul 23.08 waktu setempat.

New York Times melaporkan, pusat gempa berada dekat lokasi gempa dan tsunami dahsyat hampir 10 tahun lalu yang meruntuhkan 3 reaktor nuklir.

Bencana alam itu dikenal dengan nama Gempa Tohoku dan menewaskan 18.000 orang.

Badan meteorologi Jepang mengatakan, gempa kali ini adalah lanjutan dari gempa 2011.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Tohoku Bikin Jepang Tertunduk Lesu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com