Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terinfeksi Covid-19, ASI Ibu Ini Berubah Warna Jadi Hijau Neon

Kompas.com - 13/02/2021, 11:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Mirror

MONTERREY, KOMPAS.com - Seorang ibu mendapati ASI miliknya berubah warna menjadi hijau neon ketika ia dan bayinya didagnosa terinfeksi Covid-19.

Anna Cortez (23 tahun) dari Monterrey, Meksiko, mengatakan warna ASI-nya perlahan kembali ke warna normal tak lama setelah dia berjuang melawan Covid-19 dan dites negatif.

Melansir Mirror pada Kamis (12/2/2021), seorang dokter anak yang juga konsultan laktasi meyakinkan ia bahwa ASI itu aman, karena perubahan warna bisa dipicu oleh antibodi alami yang melawan infeksi virus dan untuk melindungi bayinya, Mikayla yang saat itu berusia 4 bulan.

Baca juga: China Sebut Covid-19 di Wuhan Berasal dari Kepala Babi yang Diimpor

Para pakar berpendapat bahwa warna hijau biasa disebabkan karena ibu bayi melakukan diet. Namun, Cortez mengatakan bahwa tidak ada yang berubah terhadap pola makannya dan dulu ASI-nya selalu putih, meski makan banyak sayuran.

"Saya berbicara dengan dokter anak putri saya, yang juga seorang konsultan laktasi dan dia mengatakan hal itu biasa terjadi, saat ibunya sakit atau bayinya sakit karena pilek atau sakit perut, ASI ibu akan berubah warna dan beradaptasi dengan antibodi," terangnya.

"Alasan mengapa hal itu sangat mencolok dalam kasus ini adalah karena virusnya sangat kuat," ujarnya.

Baca juga: Wanita dengan Gejala Covid-19 Jangka Panjang Ini Rasakan Daging Seperti Sabun

Ketika dinyatakan positif Covid-19, Cortez diberitahu oleh dokter anaknya bahwa dia dapat tetap menyusui, karena itu yang terbaik untuk putri yang baru 4 bulan dan akan memberikan semua nutrisi yang dia butuhkan.

"Jika, dia (bayinya) sakit, (kandungan) ASI akan melawannya," ujarnya mengulangi kata dokter.

Menurut informasi yang ia dapat dari dokter, bahwa "tubuh Anda tahu apa yang dilakukannya dan jika ia mengubah sesuatu di dalam ASI Anda, karena itulah yang dibutuhkan tubuh Anda."

Baca juga: Halusinasi Mencium Bau Menyengat Jadi Gejala Covid-19 Baru Tahap Lanjut

Pakar kesehatan Inggris yang dilansir dari Mirror, mengatakan ibu yang terinfeksi Covid-19 harus terus menyusui karena itu berguna untuk melindungi bayinya.

Sebuah studi menunjukkan bahwa virus tidak dapat masuk ke dalam ASI, kata para pakar.

Sementara itu, di Inggris para ibu yang sedang menyusui anak dapat menerima vaksin apa pun yang saat ini dizinkan untuk digunakan, jika mereka memenuhi persyaratan kelompok prioritas.

Baca juga: 5 Misteri Virus Corona yang Belum Dipecahkan Tim WHO di China

Courtez dan putrinya, Mikayla yang baru 4 bulan saat itu, terinfeksi virus corona pada Januari.

Bayi Mikayla mengalami batuk dan demam, kemudian sembuh hanya dalam beberapa hari. Sedangkan ibu 23 tahun itu mengalami gejala, seperti pilek serta kehilangan indera perasa dan penciumannya.

ASI Courtez berwarna putih ketika dia memompa ASI 4 hari sebelum mengalami gejala virus corona. Pada waktu memompa ASI berikutnya, dia telah terinfeksi Covid-19 dan warna ASI-nya berubah.

Baca juga: Kenapa Beberapa Orang yang Sudah Divaksin Masih Bisa Terinfeksi Virus Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Dituduh Mencuri, Tentara AS Ditangkap di Rusia

Global
Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Isi Usulan Gencatan Senjata di Gaza yang Disetujui Hamas, Mencakup 3 Fase 

Global
Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Sisa-sisa Kerangka Manusia Ditemukan di Bunker Perang Dunia II

Global
Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Protes Gaza Kampus AS: Rusuh di MIT, Wisuda Sejumlah Kampus Pertimbangkan Keamanan

Global
Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Warga Kuba Terpikat Jadi Tentara Rusia karena Gaji Besar dan Paspor

Internasional
Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Warga Rafah Menari dan Bersorak Mendengar Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza...

Global
Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Rangkuman Hari Ke-803 Serangan Rusia ke Ukraina: Atlet Ukraina Tewas | Tentara Latihan Senjata Nuklir

Global
5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

5 Orang Tewas di Rafah dalam Serangan Udara Israel Semalam

Global
Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Juara Angkat Besi Eropa Ini Tewas dalam Perang Membela Ukraina

Global
Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com