Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Wajibkan Warga Amerika Pakai Masker hingga 2022 untuk Selamatkan Nyawa dari Covid-19

Kompas.com - 13/02/2021, 08:48 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Joe Biden pada Kamis (11/2/2021) menekankan pentingnya menggunakan masker hingga setidaknya sampai 2022 untuk menyelamatkan nyawa.

Biden mengatakan kepada wartawan selama kunjungannya ke kompleks National Institutes of Health (NIH) bahwa dia tidak akan melepas maskernya, meski dia berdiri lebih dari 3 meter dari Dr Anthony Fauci dan Direktur NIH Dr Francis Collins.

"Anda tahu bahwa memakai masker ini sampai tahun depan untuk dapat menyelamatkan nyawa, sejumlah besar nyawa," ujar Biden menurut laporan New York Post pada Jumat (12/2/2021).

Baca juga: Tak Puas dengan Laporan WHO, AS Akan Teliti secara Independen Asal-usul Covid-19

Biden memperingatkan bahwa AS masih dalam bahaya pandemi dengan adanya varian baru virus corona yang lebih menular.

"Januari 2021 adalah bulan paling mematikan kita. Kita kehilangan 100.000 warga negara. Kita sedang dalam jalur untuk melewati 500.000 orang Amerika yang tewas bulan depan," ujar Biden.

Menurutnya, varian baru virus corona menciptakan tantangan yang sangat besar dan menggunakan masker masih menjadi hal termudah dilakukan untuk menyelamatkan nyawa.

Baca juga: Aturan Baru Joe Biden Kendalikan Covid-19: Wajibkan Penggunaan Masker di Transportasi Umum

"Kita perlu setiap orang pakai masker," terangnya.

"Saya tahu ini sesuatu yang menyakitkan, tetapi ini tanggung jawab patriotik. Kita berada di tengah perang dengan virus," ucapnya.

Ia mengatakan bahwa penggunaan masker adalah "tanggung jawab patriotik". Itu perlu dilakukan tidak hanya, jika peduli dengan keluarga, tetapi juga sesama orang Amerika.

Baca juga: Pemerintahan Biden Disebut Tidak Tahu di Mana 20 Juta Dosis Vaksin Covid-19

Sementara itu, AS sendiri telah menggerakkan tindakan vaksinasi virus corona. Tiap tiga pekan sekali pemerintahan Biden mendistribusikan lebih dari 26 juta dosis suntikan vaksin Covid-19.

Saat ini, AS berada dalam kecepatan distribusi untuk melampaui tujuan Biden, yaitu 100 dosis dalam 100 hari masa jabatannya.

“Baru sore ini, kami menandatangani kontrak akhir untuk 100 juta lebih (vaksin) Moderna dan 100 juta lebih vaksin Pfizer. Dan kami juga dapat menaikkan tanggal pengiriman dengan tambahan 200 juta vaksin hingga akhir Juli. Lebih cepat dari yang kami harapkan," ujarnya pada Kamis (11/2/2021).

Ia kemudian mengatakan bahwa itu artinya AS berada pada jalur tepat untuk menyuplai 300 juta orang Amerika pada akhir Juli.

Baca juga: Biden Rencana Beli 200 Juta Vaksin Covid-19 Lebih Banyak

Biden juga mengatakan telah mengalokasikan anggaran 3 miliar dollar AS (Rp 41,9 triliun) untuk 37 negara bagian, teritori, dan suku untuk mendukung pusat vaksinasi dan membuka lebih banyak pusat layanan pemberian suntikan vaksinasi virus corona.

“Poin kemajuan lainnya adalah kami mengerahkan lebih banyak vaksinasi. Kami sekarang mengizinkan pensiunan dokter dan perawat untuk kembali dan memberikan suntikan," kata presiden.

"Kami mengerahkan vaksinasi federal, dan selama tiga pekan terakhir, kami menempatkan ratusan pemberi vaksin baru di lapangan dan mengantre ribuan lainnya," ujarnya.

"Tujuan akhir adalah mengalahkan Covid-19," ucapnya.

Baca juga: Pernah Jadi “Sarang” Covid-19, Pembersihan Gedung Putih Habiskan Dana Fantastis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com