Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mesir Bangun 36 Km Tembok Beton Kelilingi Resor Wisata Populer Laut Merah

Kompas.com - 11/02/2021, 05:12 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

CAIRO, KOMPAS.com - Pemerintah Mesir berharap dapat menarik lebih banyak wisatawan dengan membangan tembok beton dan kawat sepanjang 36 kilometer.

Pengamanan yang baru saja dibangun itu mengelilingi Sharm el-Sheikh, untuk membantu melindungi pariwisata di resor Laut Merah di ujung selatan semenanjung Sinai.

Pihak berwenang di Sinai selatan berharap dapat merevitalisasi pariwisatanya. Tempat itu berkali-kali terpukul konflik, mulai dari pergolakan setelah pemberontakan Mesir 2011, jatuhnya pesawat jet penumpang Rusia di Sinai pada 2015, dan kini pandemi virus corona.

Sebelumnya pada 2005, pemboman di Sharm el-Sheikh menewaskan puluhan orang, dalam salah satu serangan militan paling mematikan di Mesir.

Baca juga: Mesir Temukan Kuil Ratu Neit dan Kertas Berisi Mantra dari Dunia Bawah


Penghalang keamanan itu terbuat dari lempengan beton dengan bentangan pagar kawat, yang memisahkan resor dari gurun di sekitarnya. Beberapa lempengan ditandai dengan simbol perdamaian hitam.

Mereka yang memasuki kota melalui jalan darat harus melewati salah satu dari empat gerbang yang dilengkapi kamera dan pemindai.

Sharm el-Sheikh berada sekitar 360 km (224 mil) di selatan utara Sinai, pantai Mediterania, tempat pemberontakan oleh militan Islam terkonsentrasi.

"Jarak di antara mereka sangat jauh, ditambah ada keamanan besar dengan Tentara Kedua Mesir mengamankan Sinai Utara, dan Tentara Ketiga mengamankan Sinai Selatan," kata Gubernur Sinai Selatan Khaled Fouda kepada wartawan dalam tur di daerah itu pada akhir pekan melansir CNN pada Selsa (9/2/2021). 

Baca juga: Mesir Temukan Peti Mati Kuno Lagi, Diklaim Temuan Terbesar 2021

"Mereka akan digeledah, kamera keamanan akan mengidentifikasi mereka, kendaraan akan menjalani pemindaian. Jadi mereka tiba di kota, setelah melalui operasi pemeriksaan lengkap."

Pemerintah “Negeri Firaun” tengah upaya untuk mendiversifikasi kegiatan pariwisata di resor pantai.

Sebuah museum yang menampung artefak Mesir kuno dibuka di Sharm el-Sheikh tahun lalu. Sebuah universitas yang dinamai Raja Salman Arab Saudi juga dibuka baru-baru ini di kota itu.

Sebelum pandemi virus corona, Sharm el-Sheikh kerap menjadi tuan rumah KTT internasional yang dihadiri oleh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.

Baca juga: Pemuda Mesir yang Dijuluki Predator Seksual Akhirnya Dipenjara 3 Tahun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com