Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidang Pemakzulan Trump Ungkap Momen Haru Keluarga Anggota Kongres dalam Kerusuhan Gedung Capitol

Kompas.com - 10/02/2021, 09:16 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jamie Raskin, anggota Kongres yang memimpin sidang pemakzulan Donald Trump pada Selasa (9/2/2021), menggambarkan peristiwa kerusuhan Gedung Capitol mengancam nyawa keluarganya yang datang bersamanya untuk bekerja.

Raskin berhenti beberapa kali untuk menahan air mata, ketika dia menyatakan kasus Demokrat untuk memakzulkan Trump adalah terkait tuduhan menghasut kerusuhan yang mematikan, seperti dilansir AFP pada Selasa (9/2/2021).

Raskin diketahui putranya bunuh diri hanya beberapa hari sebelum peristiwa mengerikan pada 6 Januari.

Baca juga: Senat AS Sepakati Sidang Pemakzulan Kedua Donald Trump

"Ada suara yang tidak akan pernah saya lupakan, suara gedoran di pintu (Kongres), suara paling menghantui yang pernah saya dengar," kata Raskin saat dia menggambarkan bagaimana ratusan pendukung Trump masuk ke Gedung Capitol, membuat anggota parlemen untuk segera bersembunyi.

Pada 6 Januari adalah hari pertama Raskin kembali bekerja setelah putranya bunuh diri pada malam tahun baru.

Raskin membawa putrinya yang lebih muda, Tabitha, dan suami putrinya yang lebih tua, Hannah, Hank, bersamanya ke Capitol untuk menyaksikan Kongres meratifikasi kemenangan pemilihan Joe Biden.

Dia mengatakan kepada mereka bahwa meskipun Trump telah meminta para pendukungnya untuk memprotes, Capitol akan aman.

Baca juga: Keamanan di Gedung Capitol Siaga Tinggi Jaga Sidang Pemakzulan Trump

Raskin mengatakan, rekan-rekan dari kedua belah pihak memberinya kata-kata penghiburan di awal hari itu.

"Banyak Partai Republik, banyak Demokrat datang menemui saya. Dan saya merasakan perasaan terangkat dari penderitaan," katanya.

Marylander yang berusia 58 tahun mengatakan, Tabitha dan Hank menyaksikan dia menyampaikan pidato di lantai Senat.

Mereka kemudian kembali ke kantor Steny Hoyer, sesama Demokrat Maryland.

Tak lama kemudian, massa pro-Trump menerobos masuk ke Capitol.

Pada saat anggota parlemen mengetahui apa yang terjadi, sudah terlambat bagi Raskin untuk bergabung dengan keluarganya.

Baca juga: Tim Hukum Trump Sebut Pemakzulan Kedua sebagai Teater Politik

"Saya tidak bisa keluar untuk berada di sana bersama mereka di kantor (Hoyer)," katanya.

Dia menggambarkan "anak-anak bersembunyi di bawah meja, memberikan apa yang mereka pikir sebagai kata-kata terakhir mereka dan membisikkan panggilan telepon untuk mengucapkan selamat tinggal. Mereka mengira mereka akan mati."

Ketiganya akhirnya melarikan diri tanpa cedera, katanya, dan dia memeluk putrinya dan meminta maaf, berjanji akan berbeda saat dia datang ke Kongres berikutnya.

"Dia berkata, 'Ayah, aku tidak ingin kembali ke Capitol.'"

Baca juga: Lewat Video Iklan, Black Lives Matter Serukan Dukungan Sidang Pemakzulan Trump

Raskin berhenti, lalu melanjutkan, "Dari semua hal brutal mengerikan yang saya lihat dan dengar pada hari itu, dan sejak saat itu, itu yang paling memukul saya."

"Itu, dan melihat seseorang menggunakan tiang bendera Amerika, bendera masih di atasnya, untuk menombak dan memukul salah satu petugas polisi kami dengan kejam, tanpa ampun. Disiksa dengan tiang dengan bendera yang dia bela," ungkapnya.

"Senator, ini tidak bisa menjadi masa depan kita," seru Raskin.

Kemudian, dia menyimpulkan pernyataan pembukaan melawan Trump, memohon anggota parlemen untuk meminta pertanggungjawaban mantan pemimpin itu.

Baca juga: Beberapa Jam Menuju Sidang Kedua Pemakzulan Trump, Berikut Kronologinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com