Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanzania Dilanda Penyakit Misterius, Pasien Muntah Darah dan Mati dalam Hitungan Jam

Kompas.com - 09/02/2021, 11:53 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

DODOMA, KOMPAS.com - Sebuah penyakit misterius melanda Tanzania, di mana penderitanya mengalami muntah darah dan mati dalam hitungan jam.

Penyakit yang tak diketahui ini melanda kawasan Mbeya di selatan, yang menewaskan 15 orang dan membuat 50 lainnya dirawat di rumah sakit.

Menurut pejabat kesehatan setempat, kondisi yang menyebabkan mual itu tidak akan meluas menjadi wabah, dengan pria adalah pasien yang paling terdampak.

Baca juga: Penyakit Misterius Landa India, Diduga karena Keracunan Logam Berat

Otoritas kesehatan Tanzania dilaporkan juga mengambil sampel air, untuk mencari tahu apakah ada kandungan merkuri di dalamnya.

Felista Kisandu, Ketua Tim Medis Distrik Chunya di Mbeya mengatakan, tim spesialis sudah bergerak ke area dan menangani pasien.

"(Penyakit misterius) ini belum menyebar secara luas," kata Kisandu Sabtu (6/2/2021). Dia menuturkan kasusnya baru terdeteksi di Ifumbo.

Menurut Kisandu, pasien yang muntah darah hingga mati dalam hitungan jam terjadi karena mereka terlambat dibawa ke rumah sakit.

Dia menyatakan, pihaknya masih belum menentukan penyebab sebenarnya. Namun, dia menekankan penyakit itu takkan menjadi pandemi.

Kisandu melanjutkan berdasarkan pemeriksaan awal, pasien, kebanyakan pria, mengalami sakit maag dan masalah di liver.

Baca juga: Korban Penyakit Misterius di India Semakin Bertambah, 1 Orang Tewas

Dia mengaku sudah meminta pasien untuk berhenti mengonsumsi minuman keras ilegal, mengisap rokok, dan minuman yang dianggap berbahaya lainnya.

Namun begitu Dr Kisandu berkomentar, dia disebut langsung dihukum karena sudah "membuat kepanikan tak perlu".

Dilansir Daily Mirror Senin (8/2/2021), Menteri Kesehatan Tanzania Dorothy Gwajika menyatakan dia sendiri yang memerintahkan hukuman itu.

Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Lumba-Lumba Kena Penyakit Misterius Mematikan

"Saya meminta atasannya menangguhkan dia sembari penyelidikan digelar dewan medis, dengan laporannya saya terima 10 hari kemudian," tegas Gwajika.

Kementerian kesehatan kemudian meminta publik untuk tidak panik, dan menerangkan perkembangan informasi akan segera mereka sampaikan.

Pada 2018, gejala serupa pernah terjadi Mbeya, di mana pasien mengalami demam tinggi, mual, hingga muntah darah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com