Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Wanita Nazi Baru Didakwa Terlibat 10.000 Kasus Pembunuhan

Kompas.com - 06/02/2021, 15:40 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber CNN

ITZEHOE, KOMPAS.com - Jaksa Jerman mendakwa seorang wanita, mantan sekretaris dari kamp konsentrasi Stutthof Nazi terlibat dalam pembunuhan 10.000 orang, pada Jumat (5/2/2021).

Kasus pengadilan itu termasuk jarang terjadi, melibatkan tersangka anggota staf dari kamp konsentrasi perempuan Nazi.

Melansir CNN pada Jumat (5/2/2021), jaksa di Itzehoe mengatakan bahwa mereka mendakwanya karena "membantu dan berskongkol melakukan pemunuhan dalam lebih dari 10.000 kasus" serta percobaan pembunuhan.

Baca juga: Unggah Foto Bersama Manekin Berpakaian Nazi, Bintang K-Pop Sowon GFriend Tuai Kecaman

Namun, para jaksa menolak untuk memberikan nama tersangka wanita itu.

Wanita itu didakwa atas tindakan yang dilakukannya saat masih berusia belia.

Jaksa menyebutkan dalam dakwaan bahwa ia "telah membantu mereka yang bertanggung jawab di kamp dalam pembunuhan sistematis terhadap tahanan Yahudi, partisan Polandia dan tahanan perang Soviet Rusia dalam fungsinya sebagai stenografer dan sekretaris dari komandan kamp".

Baca juga: Anak Pengungsi Yahudi Wariskan Ratusan Ribu Euro Sebuah Desa yang Selamatkan Keluarganya dari Nazi

Kasus itu terjadi antara Juni 1943 hingga April 1945, kata jaksa dalam sebuah pernyataan.

Menurut pihak kejaksaan, wanita itu akan menghadapi pengadilan remaja karena dia berusia di bawah 18 tahun ketika dia bertugas di Stutthof.

Diperkirakan sekitar 65.000 orang terbunuh selama Holocaust di kamp konsentrasi Stutthof, dekat kota Polandia yang sekarang disebut Gdansk.

Baca juga: [Cerita Dunia] 25 Tahun Hari Korban Kejahatan Nazi Hitler

Kantor Pusat untuk Investigasi Kejahatan Nazi menyebutkan bahwa jaksa Jerman sedang menyelidiki 13 kasus lain yang terkait dengan kamp konsentrasi di Buchenwald, Sachsenhausen, Mauthausen dan Stutthof.

Musim panas lalu, seorang mantan penjaga berusia 93 tahun di Stutthof, yang diidentifikasi sebagai Bruno D, dihukum karena ribuan dakwaan sebagai kaki tangan pembunuhan dan dijatuhi hukuman penjara percobaan dua tahun.

Bruno D juga diadili di pengadilan remaja karena dia berusia 17 tahun pada saat dia bertugas di Stutthof.

Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Nazi Menjalin Asmara dengan Sihir, Pseudosains dan Ilmu Gaib?

Stutthof pertama kali didirikan oleh Nazi pada 1939. Setelah itu, kamp tahanan tersebut terus menampung 115.000 tahanan, lebih dari setengahnya meninggal di sana.

Sekitar 22.000 kemudian dipindahkan dari Stutthof ke kamp Nazi lainnya.

Diperkirakan 6 juta orang Yahudi tewas di kamp konsentrasi Nazi selama Perang Dunia II. Selain Yahudi, ratusan ribu orang Gipsi dan orang-orang cacat mental atau fisik juga terbunuh saat itu.

Baca juga: Kisah Perang: Luftwaffe, AU Nazi Spesialis Serangan Kilat Blitzkrieg

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com