Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guyana Batalkan Kantor Dagang Taiwan, Taipei Langsung Mengutuk China

Kompas.com - 05/02/2021, 13:11 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

TAIPEI, KOMPAS.com – Taiwan mengatakan, China telah menekan Guyana agar melarang Taipei mendirikan kantor dagang di negara tersebut.

Taiwan mengatakan, tekanan dari China tersebut menujukkan sifat jahat pemerintah China sebagaimana dilansir dari AFP, Jumat (5/2/2021).

Sebelumnya, Taiwan mengumumkan akan membuka kantor dagang di Guyana pada Kamis (4/2/2021).

Namun selang beberapa jam setelah pengumuman itu diutarakan, Kementerian Luar Negeri Guyana berujar bahwa pihaknya membatalkan pendirian kantor dagang Taiwan di negaranya.

Baca juga: Dikritik China, Guyana Langsung Batalkan Kantor Dagang Taiwan

Kementerian Luar Negeri Guyana beralasan, pihaknya berkomitmen pada hubungan diplomatiknya dengan China.

"Kami menyatakan ketidakpuasan dan kecaman bahwa pemerintah China telah kembali merundung dan menekan Taiwan di ruang internasional," kata Kementerian Luar Negeri Taiwan dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah China mengatakan satu hal tetapi melakukan hal lain yang hanya akan menonjolkan sifat jahatnya dan semakin menjauhkan orang-orang di kedua sisi,” imbuh kementerian itu.

AFP melaporkan, hanya ada 15 negara di dunia yang mengakui Taiwan sebagai negara yang demokratis dan memiliki pemerintahan sendiri.

Baca juga: Pertama di Era Biden, Kapal Perang AS Berlayar di Selat Taiwan

Di sisi lain, Beijing semakin meningkatkan tekanannya kepada Taipei sejak Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016.

Sejak 2016 pula, sebanyak tujuh negara telah mengalihkan pengakuannya dari Taiwan kepada China, lapor AFP.

Pad Kamis, Taiwan mengatakan bahwa kantor perwakilannya di Guyana telah memulai operasi sementara pada Januari. Hal itu direpons Amerika Serikat (AS) sebagai tonggak bersejarah.

Tetapi, Guyana mengeluarkan pernyataan pada hari yang sama, sekaligus mengklarifikasi, bahwa mereka terus mematuhi kebijakan Satu China tetap menjalin hubungan diplomatiknya dengan Beijing.

Baca juga: Taiwan Cabut Denda Karantina Covid-19 Pria Ini, Setelah Tahu Dia Ternyata Diculik

Juru bicara kantor kepresidenan Taiwan Xavier Chang menggambarkan keputusan Guyana tersebut sebagai keputusan sepihak.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China memperingatkan bahwa setiap upaya Taiwan untuk mendapatkan dukungan asing dan terlibat dalam kegiatan separatis pasti akan gagal.

Taipei telah mencoba untuk melawan kampanye Beijing untuk membuatnya tetap terisolasi dari badan internasional seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Akibatnya, setiap langkah yang berhasil memperluas atau melindungi hubungan diplomatik akan dipandang sebagai kemenangan besar oleh Taipei dan sekutu tidak resmi terbesarnya, AS.

Baca juga: China: Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com