Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Bantah Tudingan Jadi Dalang di Balik Kudeta Militer Myanmar

Kompas.com - 04/02/2021, 08:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber NDTV,Reuters

BEIJING, KOMPAS.com – Kementerian Luar Negeri China membantah tudingan bahwa Beijing mendukung atau memberikan persetujuan diam-diam terhadap kudeta militer di Myanmar.

Bantahan itu dikeluarkan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin pada Rabu (3/2/2021) sebagaimana dilansir dari Reuters.

“Teori yang relevan tidak benar,” kata Wang membantah tuduhan sebagai dalang kudeta di Myanmar yang dialamatkan kepada China.

Baca juga: Pastikan Kudeta Myanmar Gagal, Sekjen PBB Akan Menggalang Tekanan Secara Global

“Sebagai negara tetangga Myanmar yang bersahabat, kami berharap semua pihak di Myanmar dapat menyelesaikan perbedaan mereka dengan tepat dan menegakkan stabilitas politik dan sosial," imbuh Wang.

Reuters melaporkan, diplomat tinggi pemerintah China bertemu para pejabat termasuk kepala militer, Jenderal Min Aung Hlaing, Myanmar bulan lalu.

Pada Senin (1/2/2021) dini hari waktu setempat, pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh lainnya ditahan oleh militer Myanmar.

Baca juga: Militer Myanmar Tuntut Aung San Suu Kyi atas Kepemilikan Walkie-Talkie

Setelah itu, militer Myanmar mengumumkan mengambil alih pemerintahan dan mengumumkan keadaan darurat selama satu tahun.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Min Aung Hlaing menyebut kudeta yang tengah terjadi di Myanmar tidak terelakkan.

Panglima Tatmadaw, sebutan militer Myanmar, itu mengutarakannya setelah balatentaranya menggulingkan pemerintahan yang sah.

Baca juga: Warga Myanmar Tandai Penolakan Kudeta Militer dengan Pukul Panci hingga Bunyikan Klakson

Perwira tinggi berusia 64 tahun itu bertindak sebagai Chairman Dewan Administrasi Negara, yang bisa dibilang sebagai jabatan tertinggi.

Dia diberi mandat atas kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif.

 

Dengan naiknya Min Aung Hlaing ke pucuk pimpinan negara, menandai kembalinya pemerintahan junta militer di Myanmar setelah 10 tahun demokrasi.

Baca juga: Polisi Myanmar Jadikan Aung San Suu Kyi Tahanan Hingga Setengah Bulan ke Depan

Dalam pernyataan pertamanya sejak kudeta, Min Aung Hlaing menerangkan kalau pengambilalihan itu sesuai dengan hukum.

"Setelah mendapat banyak permintaan, (kudeta) ini tak terelakkan bagi negara. Kami terpaksa mengambil langkah ini," kata dia dikutip AFP via NDTV Rabu.

Baca juga: Pengungsi Rohingya Semakin Takut Kembali ke Myanmar Setelah Kudeta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber NDTV,Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

28 Tentara Suriah Tewas akibat Serangan ISIS

Global
Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Pertama Kali, Ukraina Tembak Jatuh Pesawat Pengebom Rusia

Global
Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Rangkuman Hari Ke-785 Serangan Rusia ke Ukraina: Penembakan Rusia di Donetsk Timur | DPR AS Jadwalkan Voting Bantuan Ukraina

Global
Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Badan Atom Internasional: Tak Ada Kerusakan di Situs Nuklir Iran

Global
Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Israel Serang Iran, Ledakan Terdengar di Kota Isfahan, Ada Apa di Sana?

Global
Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Australia Minta Warganya Tinggalkan Israel dan Palestina

Global
Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Kota Isfahan Iran Dilaporkan Tenang dan Aman Pascaledakan Diduga Serangan Israel

Global
Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Jawaban Militer Israel Saat Ditanya soal Serangan dan Ledakan di Iran 

Global
Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Posisi Yordania Terjepit Setelah Ikut Tembak Jatuh Rudal Iran

Internasional
Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Iran Klaim Tembak Jatuh Drone, Sebut Tak Ada Serangan Rudal

Global
3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

3 Ledakan Terdengar Dekat Pangkalan Udara Iran, Kemungkinan Serangan Balasan Israel

Global
Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Alasan AS Veto Resolusi soal Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Global
Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Israel Balas Serangan, Iran Aktifkan Sistem Pertahanan Udara, Ledakan Terdengar di Isfahan

Global
Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Pria Polandia Ditangkap atas Dugaan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Hal yang Dikhawatirkan Terjadi, Israel Serang Balik Wilayah Iran 

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com