Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosikan Obat "Ajaib" Covid-19, Presiden Venezuela Dibanjiri Kritik

Kompas.com - 27/01/2021, 22:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

“Ini sama saja seperti hal lain, di mana orang-orang mencoba menjual semacam ‘kacang ajaib’ sebagai solusi untuk masalah yang kompleks,” katanya kepada Associated Press, Selasa (26/1/2021).

“Ini akan sangat bagus jika berhasil, tetapi saya ingin melihat datanya,” tambah Boulware.

Ini bukan pertama kalinya Maduro mempromosikan sebuah pengobatan. Pada Oktober 2020, dia memberi tahu Organisasi Kesehatan Pan American bahwa para ilmuwan Venezuela menemukan sebuah molekul yang mampu membatalkan kapasitas replikasi virus corona.

Meski begitu, Maduro belum membicarakan perkembangan penemuan tersebut sejak saat itu.

Baca juga: Pilpres AS: Warga Venezuela Dukung Trump Menang demi Gulingkan Penguasa

Maduro juga pernah mempromosikan teh herbal khusus yang dia klaim dapat menangkal virus dan penyakit lainnya.

Bukan hanya Maduro, ada beberapa pemimpin negara lain yang juga menerima solusi pengobatan yang sejatinya ditolak oleh studi ilmiah.

Sebut saja mantan presiden AS Donald Trump dan Jair Bolsonaro dari Brasil. Mereka berdua sama-sama keras kepala memuji obat antimalaria meskipun penelitian berulang kali menemukan bahwa obat itu tidak efektif dan dimungkinkan berbahaya.

Selain itu, Madagaskar juga mempromosikan sebuah minuman buah sebagai obat ajaib untuk semua penyakit.

Alexander Lukashenko dari Belarusia memuji beberap hal seperti vodka, perjalanan ke sauna, dan permainan hoki es sebagai tonik potensial dari Covid-19.

Baca juga: Presiden Venezuela Klaim Ilmuwannya Ciptakan Obat Pengusir Covid-19 100 Persen

Bagaimana situasi pandemi di Venezuela?

Virus corona jenis baru memang belum menyerang Venezuela sekeras negara-negara Amerika Selatan lainnya seperti Brasil, Ekuador, dan Peru.

Namun, banyak ahli mengatakan bahwa hal itu kemungkinan karena sanksi terhadap pemerintahan Maduro, telah membatasi perjalanan ke sana secara tajam.

Venezuela secara resmi melaporkan sekitar 123.709 kasus Covid-19 dengan angka kematian sebanyak 1.148.

Angka tersebut menurut oposisi dan beberapa petugas kesehatan tidak mencerminkan dampak virus corona di negara-negara Amerika Selatan, yang sistem kesehatannya telah memburuk.

Sejak Oktober lalu, Venezuela telah menjadi bagian dari uji coba vaksin Sputnik V dari Rusia, sekutu setia pemerintahan Maduro.

Venezuela menandatangani kontrak dengan Rusia pada Desember 2020 untuk membeli vaksin itu. Meski begitu, proses inokulasi tidak segera dijadwalkan hingga April mendatang.

Baca juga: Venezuela Mengaku Tangkap Mata-mata AS, Bawa Uang dalam Jumlah Banyak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com