Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kritik Akses Pendidikan di Kolombia, Aktivis Cilik Ini Diancam Dibunuh

Kompas.com - 27/01/2021, 19:51 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BOGOTA, KOMPAS.com – Seorang bocah laki-laki berusia 11 tahun menerima ancama pembunuhan karena menyerukan akses yang lebih baik terhadap pendidikan selama pandemi Covid-19.

Bocah bernama Francisco Vera tersebut merupakan aktivis cilik yang terkenal dari negara asalnya, Kolombia. Dia merupakan aktivis lingkungan dan memperjuangkan hak-hak anak.

Pada 15 Januari lalu, Francisco menerima ancaman pembunuhan dari akun Twitter anonim sebagaimana dilansir dari BBC, Rabu (27/1/2021).

Dia mendapat ancaman tersebut setelah mengunggah video yang mendesak pemerintah untuk meningkatkan konektivitas internet untuk anak-anak yang belajar online.

Kini PBB menyurati Francisco secara langsung dan mengucapkan selamat kepadanya atas pekerjaan di Amerika Selatan di mana tidak jarang aktivis lingkungan dibunuh.

Baca juga: Aktivis Anti-korupsi: Pemerintah Rusia Benar-benar Takut Demo Pendukung Navalny

Dalam wawancara dengan BBC, siswa sekolah itu mengatakan dia menerima kritik tetapi ancaman kekerasan tidak dapat diterima.

Insiden itu memicu kemarahan di Kolombia, di mana kekerasan terhadap aktivis hak asasi manusia dan pemimpin lingkungan sedang meningkat.

Ancaman pembunuhan tersebut juga memperbarui seruan agar lebih sopan di media sosial.

"Jenis ancaman ini biasa terjadi di Kolombia dan mereka sering tidak dihukum," kata Lourdes Castro dari Somos Defensores, sebuah kelompok yang mendokumentasikan serangan terhadap para pemimpin masyarakat.

"Tapi mengancam seorang anak berusia 11 tahun hanya menunjukkan kepada Anda bahwa kami telah mencapai tingkat intoleransi baru dan kurangnya rasa hormat terhadap kebebasan berbicara," imbuh Castro.

Baca juga: Koruptor Ini Dihukum Mati di China, Aktivis HAM Mengkritik

Dalam sebuah surat yang ditandatangani oleh Michelle Bachelet, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, organisasi tersebut berterima kasih kepada Francisco atas aktivismenya.

PBB menambahkan, dunia membutuhkan lebih banyak anak muda dengan hasrat untuk melindungi planet bumi.

"Kami juga setuju dengan Anda bahwa konektivitas internet perlu ditingkatkan untuk anak laki-laki dan perempuan di seluruh dunia," tambah surat itu.

Surat itu dikirim secara langsung ke Francisco oleh delegasi Bachelet di Kolombia.

Francisco mengatakan dia senang mendapatkan pengakuan dari PBB dan berharap untuk terus bekerja dengan rekan-rekannya dalam proyek lingkungan tahun ini, termasuk kampanye untuk melarang plastik sekali pakai di Kolombia.

Baca juga: Hong Kong Tangkap Massal Anggota Parlemen dan Aktivis Pro-demokrasi Terkait Hukum Keamanan Nasional

Halaman:
Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com