“Di area perawatan kritis mereka menggunakan APD lengkap. Tetapi di bangsal sebenarnya kami masih menggunakan masker bedah. Masalahnya adalah masker wajah bedah tidak cukup efektif,'' katanya.
“Di atas trauma, PTSD dan segala hal lain yang dirasakan staf, orang merasa kecewa, takut dan rentan. Seolah kami hanya komoditas atau domba untuk disembelih.
Dalam sepucuk surat kepada Jo Churchill, Menteri Pencegahan, Kesehatan Masyarakat dan Perawatan Primer Inggris, Dame Donna mengatakan stafnya menyadari masker wajah bedah anti cairan dan penutup wajah, tidak protektif terhadap infektif aerosol yang lebih kecil.
Padahal, saat ini masker bedah disarankan di sebagian besar tempat perawatan kesehatan umum dan rumah pasien.
Dalam surat lebih lanjut kepada Sarah Albon, kepala eksekutif HSE, dan ditandatangani oleh Chaand Nagpaul, ketua dewan BMA, Dame Donna meminta HSE untuk mengambil “pendekatan pencegahan.”
Dia berkata, dengan tidak adanya kejelasan tentang alasan di balik peningkatan infektivitas varian baru, pihaknya menyerukan kepada HSE untuk mengambil pendekatan hati-hati.
Baca juga: Tuntuan APD Tak Digubris Pemerintah, Dokter di Kenya Mogok Kerja
Dia meminta HSE menggunakan perannya sebagai regulator untuk memastikan pemberi kerja dan mereka yang sedang mengembangkan pedoman nasional bertemu dan memahami tanggung jawab mereka.
Menurutnya, persediaan APD yang memadai yang memenuhi spesifikasi yang diperlukan sangat penting untuk mendukung staf perawat melakukan pekerjaan mereka dengan aman.
Tanpa dukungan untuk menggunakan APD yang sesuai, staf perawat mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, dan nyawa rekan kerja, keluarga dan pasien mereka, dalam risiko.
Dalam surat tersebut, RCN mengutip data NHS yang menunjukkan peningkatan 22 persen dalam jumlah rata-rata staf perawatan kesehatan yang berhenti karena Covid-19 pada minggu pertama bulan ini dibandingkan dengan minggu terakhir pada bulan Desember.
Dari 31 Desember hingga 6 Januari rata-rata 41.641 karyawan tidak bekerja setiap hari, naik dari 34.210 untuk periode 24 hingga 30 Desember.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.