Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal Pecahkan Kasus Pramugari Christine Dacera, Kepala Polisi Makati Akan Dipecat

Kompas.com - 21/01/2021, 23:29 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

MAKATI, KOMPAS.com - Kepala polisi Makati di Manila, Filipina, Manila diperintahkan dicopot setelah menangani penyelidikan atas dugaan pemerkosaan dan pembunuhan terhadap seorang pramugari.

Kasus tewasnya Christine Dacera di sebuah kamar hotel setelah pesta Malam Tahun Baru menjadi berita utama di Filipina selama beberapa pekan terakhir.

Dengan cepat, polisi menyebut bahwa dia diperkosa dan dibunuh, dan polisi telah menangkap tiga orang yang diduga sebagai pelaku.

Baca juga: Pramugari Ditemukan Tewas di Bak Mandi Hotel Saat Tahun Baru, Diduga Diperkosa dan Dibunuh

Namun, ketiga pria itu telah dibebaskan, yang kemudian memicu pertanyaan terkait kesimpulan awal para petugas polisi.

Perintah pencopotan kepala polisi Makati, Kolonel Harold Depositas adalah perkembangan terakhir dari kasus itu dan muncul setelah serangan kritik terhadap penanganan polisi atas kasus yang menjadi perhatian publik.

Para pengkritik mengatakan bahwa kasus ini merupakan penyangkalan terhadap proses hukum, sebuah masalah yang telah diangkat sebelumnya sehubungan dengan pelaksanaan "Perang terhadap Narkoba" yang dikibarkan Presiden Rodrigo Duterte.

Apa yang awalnya dikatakan polisi?

Kepolisian Filipina diduga telah melakukan penyelidikan yang gagal terkait kasus pramugari Filipina Christine Dacera.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Kepolisian Filipina diduga telah melakukan penyelidikan yang gagal terkait kasus pramugari Filipina Christine Dacera.
Pada 4 Januari, polisi mengeluarkan pernyataan bahwa mereka telah "memecahkan" kasus tewasnya pramugari berusia 23 tahun itu, dan menambahkan bahwa perempuan itu telah diperkosa dan dibunuh.

Pernyatan tambahan disampaikan bahwa polisi telah menangkap tiga orang tersangka yang diduga sebagai pelaku, sementara sembilan orang lainnya "masih buron".

Seluruh 12 pria itu menikmati malam tahun baru bersama sang pramugari.

Meskipun tinjauan medis atas kematian tersebut belum keluar, Kolonel Depositar membenarkan bahwa mereka mengkategorikan kasus itu sebagai kasus "pemerkosaan dengan pembunuhan".

Baca juga: Hasil Otopsi Pramugari Christine Dacera Bukan Tewas Diperkosa 11 Pria, Ibunya Tidak Terima

Seperti apa reaksinya?

Awalnya, adalah kemarahan netizen. Kasus ini menjadi viral di media sosial dan populer selama berhari-hari.

Tagar #JusticeForChristineDacera (Keadilan bagi Christine Dacera), viral menyusul pernyataan polisi tersebut, meskipun ada yang menyalahkannya karena berpesta dengan begitu banyak pria.

Jenderal Sinas meminta sembilan orang "yang masih buron" untuk "menyerah dalam 72 jam atau kami akan memburu Anda menggunakan kekerasan jika perlu".

Bahkan, mantan petinju yang kini menjadi senator, Manny Pacquiao menawarkan hadiah uang tunai untuk informasi kematian sang pramugari.GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Bahkan, mantan petinju yang kini menjadi senator, Manny Pacquiao menawarkan hadiah uang tunai untuk informasi kematian sang pramugari.
Senator, dan mantan petinju, Manny Pacquiao menawarkan hadiah sebesar 10.400 dollar AS, atau sekitar Rp 145,8 juta untuk informasi terkait kematian tersebut.

Senator Pacquiao, yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilihan presiden 2022, mengatakan kasus itu adalah contoh lain mengapa hukuman mati harus diberlakukan kembali di Filipina.

Baca juga: Kronologi Tewasnya Pramugari Christine Dacera, CCTV Rekam Belasan Pria Keluar Masuk Kamarnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com