Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Sanksi Puluhan Pejabat Trump karena "Melanggar Kedaulatan"

Kompas.com - 21/01/2021, 10:31 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com - Pemerintah China mengumumkan sanksi terhadap puluhan pejabat mantan Presiden AS Donald Trump karena "melanggar kedaulatan" mereka.

Keputusan ini muncul setelah Joe Biden resmi dilantik sebagai Presiden AS di Gedung Capitol, pada Rabu siang (20/1/2021).

Banyak kalangan meyakini, pemerintahannya akan tetap bersikap keras pada Beijing. Namun, Biden akan mengedepankan kerja sama internasional.

Baca juga: Ada Kasus Virus Corona, Ibu Kota China Lockdown Parsial

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri China menyindir AS sudah dikuasai para politisi pembenci mereka dalam empat tahun terakhir.

"Dengan menunjukkan kebencian, mengabaikan kepentingan dua negara, mereka merencanakan, mengeksekusi, serangkaian kebijakan gila," ucap Beijing.

Langkah pemerintahan Trump itu dianggap menyinggung rakyat China, merendahkan kepentingan mereka, dan melanggar relasi dua negara.

"China memutuskan memberikan sanksi terhadap 28 pejabat yang sudah melanggar kedaulatan kami, dan bertanggung jawab atas rusaknya relasi bilateral," ucap kemenlu.

Dilansir AFP, mereka yang terkena hukuman adalah Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, penasihat perdagangan Peter Navarro.

Asisten Menteri Luar Negeri untuk Asia Timur dan Pasifik David Stilwell, Penasihat Keamanan Nasional Robert O'Brien.

Baca juga: Menlu AS: China Lakukan Genosida terhadap Etnik Uighur di Xinjiang

"Negeri Panda" juga menerbitkan hukuman untuk mentan penasihat keamanan nasional Trump, John Bolton, dan eks penasihat senior Steve Bannon.

Beijing menyatakan, mereka yang disanksi dilarang untuk menginjakkan kaki baik di daratan utama, Makau, hingga Hong Kong.

Selain itu, perusahaan maupun institusi yang ada hubungannya dengan pejabat AS itu dilarang berbisnis dengan China.

"Pengakuan prestisius"

Sanksi itu menuai reaksi Bolton, sosok yang berubah menjadi pengritik vokal Trump sejak didepak pada September 2019.

Dalam kicauannya, dia mengaku sangat bangga karena bisa menuai kemarahan negara dengan salah satu ekonomi terkuat dunia.

Baca juga: AS Tuding China Melakukan Genosida terhadap Muslim Uighur dan Kelompok Minoritas

"Saya disanksi pemerintah Komunis China atas 'perilaku menjijikan'. Kabar baik di tengah Hari Inaugurasi!" kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com