Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Menhan Pemerintahan Joe Biden Ingin Bersihkan Ekstremis di Tubuh Militer AS

Kompas.com - 20/01/2021, 12:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Calon Menteri Pertahanan pemerintahan Joe Biden, Lloyd Austin berjanji pada Selasa (19/1/2021) untuk menangani ekstremis di tubuh militer AS.

Mengingat beberapa anggota militer berpakaian sipil mengambil bagian dalam serangan di Gedung Capitol bersama massa pendukung Trump yang mencegah sertifikasi hasil Electoral College jelang pelantikan Joe Biden.

"Kegiatan yang kami lihat baru-baru ini dalam kaitannya dengan potensi rasis atau perilaku ekstremis dalam barisan kami menurut pandangan saya sama sekali tidak dapat diterima," kata Austin, mantan jenderal yang akan menjadi orang Afrika-Amerika pertama yang memimpin Pentagon.

Baca juga: Gedung Capitol Ditutup, Washington DC bak Zona Perang Jelang Pelantikan Joe Biden

Melansir AFP pada Rabu (20/1/2021), dalam audiensi Komite Angkatan Bersenjata Senat, Menhan AS ini berjanji "untuk membersihkan barisan rasis dan ekstremis kami."

"Dan untuk menciptakan iklim di mana setiap orang cocok serta bersedia memiliki kesempatan untuk melayani negara ini dengan bermartabat," lanjutnya.

Komentarnya muncul ketika 12 anggota pasukan Garda Nasional yang dikerahkan untuk melindungi pelantikan Joe Biden pada Rabu (20/1/2021) telah dicabut selama pemeriksaan latar belakang, untuk membersihkan setiap anggota yang memiliki hubungan potensial dengan kelompok ekstremis.

Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden Seluruh Penjara Federal AS Lockdown

"Tugas Departemen Pertahanan adalah menjaga keamanan Amerika dari musuh-musuh kita," terangnya.

"Tetapi, kita tidak dapat melakukan itu jika beberapa dari musuh itu berada dalam barisan kita sendiri," kata Austin, yang pencalonan sebagai menteri pertahanan harus dikonfirmasi oleh Senat.

Ketika diminta menyebutkan ancaman utama Amerika Serikat, pria berusia 67 tahun itu mengatakan pandemi virus corona, kemudian, China.

"Itu (pandemi virus corona) menewaskan lebih dari 400.000 warga Amerika kami. Itu benar-benar luar biasa, kehilangan nyawa yang luar biasa," katanya menawarkan bantuan dari departemennya untuk memerangi virus corona.

Baca juga: Upacara Perpisahan Trump Akan Digelar Meriah Saat Pelantikan Joe Biden

Namun, dia mencatat bahwa "China adalah yang paling menantang untuk kami, tantangan kami yang paling signifikan perkembangannya," ungkapnya.

Dia mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Pentagon akan "memastikan bahwa kami siap untuk menghadapi tantangan apa pun."

Termasuk terus melakukan pencegahan yang kredibel terhadap tantangan China atau agresor lainnya yang ingin melawan AS

"Meyakinkan mereka bahwa jika itu terjadi, itu adalah ide yang sangat buruk," ucapnya.

Sejauh pembicaraannya dalam audiensi Komite Angkatan Bersenjata Senat, Austin tetap tidak menjelaskan tentang proyek spesifik yang akan dia lakukan sebagai kepala militer AS.

Baca juga: 3 Fakta Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris

Namun, dalam tanggapan tertulisnya kepada para senator, dia mengatakan dia berencana untuk mengkaji ulang proposal Presiden Donald Trump yang akan menarik pasukan AS keluar dari Jerman dan Somalia.

Sebaliknya, dia mengatakan mendukung penarikan dari Afghanistan.

"Saya pasti ingin konflik ini berakhir dengan penyelesaian yang dinegosiasikan," katanya, sambil menegaskan bahwa AS tetap fokus pada "masalah kontra-terorisme" di negara yang dilanda perang itu.

Ditanya tentang ancaman dari Iran, yang mana Biden mengatakan ingin melanjutkan dialog negara tersebut, calon Menhan AS ini mengatakan Teheran tetap menjadi "elemen destabilisasi di kawasan" dan itu akan berbahaya jika rezim Iran memiliki akses ke senjata nuklir.

Baca juga: Pelantikan Joe Biden Dinanti Ibu Timur Tengah untuk Dapat Bertemu Keluarga di AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com