Para ahli lingkungan mengatakan produksinya mendorong deforestasi, dengan sebagian besar hutan hujan ditebangi dalam beberapa dekade terakhir untuk dijadikan perkebunan, mengutip AFP pada Rabu (20/1/2021).
Penggunaan sawit dalam makanan dan kosmetik telah menurun di Eropa. Sebagian disebabkan karena tekanan dari “kelompok hijau” pada perusahaan-perusahaan besar, tetapi telah meningkat pada biofuel.
Baca juga: Kampanye Penolakan Kelapa Sawit Indonesia di Swiss Resmi Dimulai
Malaysia adalah negara kedua yang meminta UE untuk melakukan pembatasan penggunaan minyak sawit. Indonesia, sebagai produsen minyak terbesar di dunia mengajukan keluhan ke WTO pada Desember 2019.
Keluhan Malaysia menandai sengketa perdagangan ke 600 yang dibawa ke hadapan WTO sejak organisasi itu didirikan pada 1995.
Permintaan konsultasi menandai langkah pertama dalam sistem sengketa WTO. Tujuannya untuk memberikan para pihak kesempatan membicarakan segala sesuatunya dan menyelesaikan perbedaan mereka tanpa bergerak maju dengan litigasi.
Jika konsultasi gagal menyelesaikan sengketa dalam waktu 60 hari, WTO dapat membentuk panel ahli untuk meninjau kasus tersebut.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan