Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Katib Aam PBNU dan Uskup Agung Jakarta Bicara Radikalisme di Asia dalam Konferensi Internasional

Kompas.com - 20/01/2021, 10:47 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Katib Aam PBNU dijadwalkan tampil di konferensi internasional vatikan bersama Uskup Agung Jakarta.

Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, dan Uskup Agung Jakarta, Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, dijadwalkan berbicara sebagai narasumber dalam Konferensi Internasional.

Acara itu diprakarsai oleh Tahta Suci Vatikan, pada 26-27 Januari 2021, seperti siaran pers yang diterima Kompas.com pada Rabu (20/1/2021).

Konferensi bertajuk “Religious Radicalism: Christian And Muslim Understanding And Responses” atau Radikalisme Agama: Pandangan dan Tanggapan Umat Kristen dan Umat Islam.

Baca juga: Di Argentina Ada Agama yang Didirikan Khusus untuk Memuja Diego Maradona

Itu akan digelar secara virtual dengan tuan rumah Dewan Kepausan Untuk Dialog Antaragama (Pontifical Council for Interreligious Dialogue).

Katib Aam PBNU dan Uskup Agung Jakarta akan tampil di hari pertama konferensi tersebut.

Kardinal Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo akan berdampingan dengan Prof. Akhtarul Wasey, Wakil Kanselir dari Universitas Maulana Azad di Jodhpur Rajasthan, India, untuk menyampaikan catatan-catatan dari sudut pandang Kristen dan Muslim tentang radikalisme di Asia.

Sedangkan KH Yahya Cholil Staquf diminta untuk memberikan wawasan mengenai “Global Geo-politic Conflicts and Understanding the Phenomena of Home-grown Terrorism and Foreign Fighters” (Konflik Geopolitik Global dan Pemahaman tentang Gerakan Teroris Yang Tumbuh di Dalam Negeri dan Mujahidin Antarnegara).

Baca juga: Menteri Agama Afghanistan: Rakyat Bahagia atas Kunjungan Jusuf Kalla

Konferensi virtual ini melibatkan tokoh-tokoh dari kalangan pemimpin agama dan intelektual dari Timur Tengah, Afrika, Asia, Eropa dan Amerika.

Selain Katib Aam PBNU dan Uskup Agung Jakarta, yang akan tampil juga antara lain Sekretaris Jenderal Liga Ulama Muhammadiyah Kerajaan Maroko, Syaikh Ahmad Abbadi dan Pimpinan Desk Islam di Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama, Khaled Akasheh asal Yordania.

Lalu, intelektual Muslim Amerika berdarah Turki yang adalah Senior Fellow pada program studi Islam and Modernity, Cato Intitute, USA, Mustafa Akyol.

Ada pula pendiri the Observatory of Religious Radicalism and Conflict in Africa, Senegal, Prof. Bakary Sambe dan 27 orang tokoh internasional lainnya.

Baca juga: Menteri Agama RI Hadiri Acara Natal Virtual Ekspatriat Indonesia di Amerika Serikat

KH Yahya Cholil Staquf menyatakan bahwa aktivisme dialog antaragama telah berlangsung puluhan tahun, tapi tidak membuahkan hasil yang berarti dalam perbaikan hubungan antarumat beragama.

Konflik agama masih terjadi di mana-mana di seluruh dunia, malah cenderung semakin marak. Sekarang ini, PBB menempatkan pasukan penjaga perdamaian di 34 titik konflik di seluruh dunia, 26 di antaranya konflik agama.

Katib Aam PBNU menyatakan keprihatinannya, karena dialog yang ada selama ini cenderung tidak jujur dalam melihat masalah, dan berhenti di forum dialog itu sendiri tanpa tindak lanjut di lingkungan komunitas masing-masing agama.

Baca juga: Pemuka Agama di Israel Sebarkan Isu Vaksin Covid-19 Sebabkan Orang Jadi Gay

Namun demikian, KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan optimisme menyambut Konferensi Vatikan kali ini.

Optimismenya didasari dengan melihat topik-topik diskusi dan para narasumber yang dijadwalkan.

Katib Aam optimistis konferensi akan menjadi dialog yang jujur dan mengakui masalah apa adanya, sehingga dapat diharapkan menghasilkan solusi yang nyata.

Prinsip paling mendasar adalah bahwa dialog antaragama harus dilakukan dengan jujur.

Baca juga: 300 Lebih Pemimpin Agama Satukan Suara Larang Terapi Konversi Cara Ubah Orientasi Seksual

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com