Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FBI Turun Tangan Cegah Penyusup Masuk dalam Garda Nasional untuk Pelantikan Biden

Kompas.com - 19/01/2021, 12:54 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - FBI akan membantu militer AS dalam pemeriksaan lebih dari 25.000 Garda Nasional yang dikerahkan untuk melindungi keamanan di Gedung Capitol selama pelantikan Joe Biden.

Melansir Reuters pada Selasa (19/1/2021), Menteri Pertahanan Christopher Miller mengatakan pada Senin (18/1/2021) bahwa pemeriksaan adalah "normal untuk dukungan militer dalam peristiwa keamanan besar".

"Meski, kita tidak memiliki indikasi intelijen adanhya ancaman dari orang dalam, kami tidak akan melewatkan kebutuhan dalam mengamankan ibu kota," jelasnya.

Baca juga: Upacara Perpisahan Trump Akan Digelar Meriah Saat Pelantikan Joe Biden

Miller melanjutkan berkata bahwa dia mengapresiasi, "dukungan FBI dalam membantu tugas ini dan untuk semua Garda Nasional yang lebih dari 25.000".

Pemerintah AS telah memberlakukan keamanan yang belum pernah terjadi sebelumnya di sekitar Gedung Capitol, meliputi mengitari gedung dengan pagar berduri dan menjadikan zona keamanan besar yang terlarang bagi publik.

Langkah itu dilakukan setelah terjadi penyerbuan Gedung Capitol pada 6 Januari 2021 oleh massa pendukung Presiden Donald Trump, yang menyebabkan 5 orang tewas dan membuat para anggota parlemen bersembunyi.

Baca juga: Tawa dan Lega, Suasana Transisi Kekuasaan di Gedung Putih Jelang Pelantikan Biden

The Washington Post melaporkan pada Senin (18/1/2021) bahwa FBI dalam sebuah laporan intelijen memperingatkan lembaga penegak hukum bahwa ekstremis sayap kanan telah membahas menyamar sebagai anggota Garda Nasional di Washington.

Disebutkan juga dalam laporan itu bahwa FBI tidak mengidentifikasi adanya plot khusus untuk menyerang acara pelantikan Biden.

Angkatan Darat AS mengatakan pada Selasa (11/1/2021) bahwa pihaknya sedang bekerja dengan FBI, untuk memantau terus apakah ada penyerang yang menyusup menjadi anggota dinas.

Baca juga: Jelang Pelantikan Joe Biden Seluruh Penjara Federal AS Lockdown

Sementara, Secret Service untuk memantau apakah salah satu dari hampir 10.000 pasukan Garda Nasional yang mengamankan pelantikan Biden akan memerlukan sceening tambahan.

Ditanya mengapa pihak berwenang mencari latar belakang setiap anggota Garda Nasional yang dipanggil untuk membantu mengamankan area di sekitar acara pengambilan sumpah presiden, pihak berbewang tidak merinci alasannya.

“FBI dan lainnya memutuskan ini akan menjadi langkah yang bijaksana,” ujar Penjabat Sekretaris Departemen Keamanan Dalam Negeri, Peter Gaynor .

Baca juga: Jelang Pelantikan, Kamala Harris Resmi Ajukan Pengunduran Diri dari Senat AS

Dia mengatakan kepada Fox News bahwa dia belum melihat bukti apapun dari semacam serangan di dalam yang sedang direncanakan.

Namun, pihak berwenang ingin "tidak ada kebutuhan tindakan yang terlewat" ketika datang ke lokasi potensi ancaman terhadap transfer kekuasaan, yang seharusnya dapat berjalan damai.

Pemerintah AS selama berhari-hari memblokir akses ke taman umum utama termasuk Washington, National Mall dan menutup jembatan yang melintasi Sungai Potomac antara Virginia dan District of Columbia.

Baca juga: Ada Insiden, Aparat Tutup Sementara Gedung Capitol dan Evakuasi Peserta Geladi Bersih Pelantikan Biden

Lebih dari puluhan kereta bawah tanah telah ditutup menjelang peresmian jabatan baru presiden Sabu

Setidaknya satu perusahaan bus telah menghentikan perjalanannya ke Washington sebelum pelantikan.

Sementara, pihak Airbnb membatalkan reservasi berbagi rumah di area Washington DC selama seminggu pelantikan Biden.

Maskapai penerbangan AS juga telah memberlakukan tindakan pencegahan keamanan baru untuk penerbangan area DC.

Baca juga: 3 Fakta Pelantikan Joe Biden-Kamala Harris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber REUTERS
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com