Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Bahan Kimia di Pelabuhan Beirut Diduga Terkait dengan Pengusaha Suriah

Kompas.com - 18/01/2021, 15:07 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

Reuters tidak dapat menentukan apakah Haswani mengendalikan Savaro, yang mungkin memberikan indikasi kemungkinan keterlibatannya dalam pengadaan amonium nitrat yang meledak di Beirut.

Imad Khoury menolak dikaitkan dengan Savaro. Menurutnya di London, banyak perusahaan didaftarkan oleh Savaro, bukan hanya miliknya," katanya kepada Reuters.

"Aku tidak tahu Savaro yang ini."

Mudalal Khoury mengatakan tidak masuk akal menyalahkan ledakan Beirut pada sebuah perusahaan yang terdaftar di alamat London, di mana banyak lainnya juga terdaftar.

Reuters tidak dapat menghubungi Haswani untuk dimintai komentar. Putranya mengatakan bahwa ayahnya tidak mungkin mengomentari tuduhan terkait dengan bahan kimia tersebut karena itu "benar-benar tidak masuk akal".

Baca juga: Mantan PM Lebanon dan Sejumlah Menteri Didakwa atas Ledakan Beirut

Panggilan untuk investigasi

Penemuan tentang kemungkinan hubungan antara Savaro dan para pengusaha Suriah telah menimbulkan pertanyaan. Beberapa orang di Beirut menanyakan tentang apakah amonium nitrat, yang digunakan untuk pupuk tetapi juga bahan peledak, mungkin ditujukan untuk Suriah.

"Kami ingin ini diselidiki," kata Youssef Lahoud, pengacara yang mewakili sekitar 1.400 korban ledakan itu, kepada Reuters.

"Ini mungkin tidak membawa kita kemana-mana atau mungkin mengurai benang masalah, tapi kita harus menindaklanjutinya."

Menteri Kehakiman Lebanon Marie Claude Najm mengatakan kepada Reuters, laporan tersebut harus diselidiki.

Prosesnya harus seperti halnya tuduhan lai terkait dengan penyelidikan yang sedang berlangsung atas ledakan itu. Kini prosesnya berada di tangan hakim penyelidik dan dirahasiakan.

Daftar Companies House mengidentifikasi seorang warga negara Siprus, Marina Psyllou, sebagai direktur dan pemilik mayoritas Savaro sejak 2016.

Psyllou mengatakan kepada Reuters melalui email pada Jumat bahwa dia tidak mengelola atau memiliki Savaro. Dia tidak menanggapi pertanyaan tentang Haswani.

Baca juga: Pelabuhan Beirut Lebanon Terbakar Lagi, Api dari Kontainer Minyak

Ledakan Beirut menewaskan 200 orang, melukai ribuan orang dan menghancurkan seluruh lingkungan. Pelabuhan.

Para pejabat mengatakan bahan kimia itu terbakar setelah disimpan di pelabuhan dalam kondisi buruk.

Catatan pengiriman menunjukkan, sebelum berhenti tak terjadwal di Lebanon pada akhir 2013, Amonium nitrat dimuat ke sebuah kapal bernama Rhosus di Georgia.

Sekal itu, bahan berbahaya tersebut tidak pernah lagi dipindahkan. Hal ini masalah dalam sengketa hukum.

Perusahaan Mozambik yang memesan nitrat, FEM, telah mengatakan memesan pengiriman melalui Savaro Ltd.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Hezbollah Klaim Luncurkan Drone ke 2 Pangkalan Israel

Global
Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Ukraina Akan Panggil Warganya di Luar Negeri

Global
Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Viral Insiden Berebut Kursi dalam Kereta, Wanita Ini Tak Segan Duduki Penumpang Lain

Global
7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

7 Tahun Dikira Jantan, Kuda Nil di Jepang Ini Ternyata Betina

Global
Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com