MANILA, KOMPAS.com - Seorang wanita muda telah dikurung di dalam kandang selama lima tahun terakhir oleh keluarganya.
Melansir Daily Mail pada Jumat (15/1/2021), pihak keluarga mengaku mereka tidak mampu mendapatkan perawatan yang tepat untuk kondisi kesehatan mentalnya.
Wanita yang dipanggil Bebe itu tinggal bersama keluarganya di Filipina. Sebelumnya dia bekerja di toko lokal, sambil berusaha merajut impian menjadi model profesional.
Tapi kemudian dia didiagnosis menderita depresi psikotik pada 2014.
Kondisi itu membuatnya menderita halusinasi dan sempat dirawat di unit psikiatri di sebuah rumah sakit di provinsi Negros Occidental.
Bebe berangsur-angsur membaik setelah setahun perawatan dan dokter optimis dengan kondisinya.
Baca juga: Gila Saat Karantina, Pria Ini Gigit Leher Seorang Nenek
Dia diizinkan kembali ke rumah, tetapi keadaan kembali memburuk ketika ayahnya jatuh sakit pada 2015. Keluarganya tidak lagi mampu membayar tagihan medis Bebe.
Tanpa obat, wanita yang kini berusia 29 tahun itu kembali mengalami depresi dan halusinasi.
Glyzel Bullos, teman keluarganya, mengatakan adakalanya Bebe menjadi begitu kejam hingga keluarganya terpaksa menguncinya demi keselamatannya sendiri.
"Kadang-kadang Bebe akan melempar barang ke tetangga, atau berkeliaran di luar rumah dan mulai naik bus," kenang Glyzel yang mencari bantuan untuk Bebe.
“Suatu kali keluarganya mencari dia dan menemukannya seminggu kemudian di provinsi Cebu ketika polisi menghubungi mereka,” katanya.
Untuk mencegah Bebe berkeliaran, keluarganya membangun kandang kecil untuknya di dalam rumah.
Sebuah video memperlihatkan kondisi Bebe dengan pakaian compang-campingnya di dalam kandang. Makanan diberikan melalui jeruji selnya.
"Dia mengunyah gaunnya sampai compang-camping, jadi mereka mendandaninya dengan karung karena Bebe tidak suka memakan bahan itu," Glyzel menjelaskan.
Baca juga: Setiap 2 Pekan Ada Tentara Inggris Bunuh Diri akibat Tekanan Mental
Menurutnya, kerabatnya menguncinya supaya dia tidak melukai dirinya sendiri, dan bukan karena mereka tidak mencintainya.
Video menunjukkan Bebe bersandar di dinding di dalam kandangnya sebelum dia melesat pergi, setelah melihat kamera. Dia berdiri di pojok sel dengan punggung menghadap kamera.
Kemudian dalam video tersebut, wanita muda itu tampak memainkan pintu sel dan berbicara dengan pelan kepada orang yang merekamnya.
Glyzel meminta dana untuk mengirim Bebe supaya bisa kembali ke rumah sakit untuk perawatan. Pelayanan medis menurutnya mahal, terutama di institusi mental swasta.
"Kuharap ada orang yang bisa membantu kita membawa Bebe kembali ke dirinya yang dulu."
Baca juga: Selama Pandemi Covid-19 Tingkat Bunuh Diri di Jepang Melesat 16 Persen
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan