BERLIN, KOMPAS.com - Persatuan Demokrat Kristen Jerman ( CDU) memilih ketua baru pada Sabtu (16/1/2021) dan bertujuan menyatukan partai konservatif mereka di balik pemimpin baru yang diharapkan mampu menggantikan Kanselir Angela Merkel ketika mundur pada September.
Melansir Reuters, yang dipertaruhkan kemudian adalah kepemimpinan ekonomi terbesar Eropa di era setelah Merkel.
Merkel, telah bersumpah untuk tidak mencalonkan diri lagi setelah menjadi pemimpin utama Eropa sejak 2005 dan membuktikan sebagai pemenang dengan para pemilih Jerman.
Baca juga: Putin dan Merkel Bahas Kerja Sama Pembuatan Vaksin Lewat Telepon
Pemimpin baru CDU akan dipilih oleh 1.001 delegasi di Kongres digital. Secara tradisi, pemimpin CDU biasanya, meski tidak selalu, kandidat dari Kanselir untuk persatuan CDU dengan partai saudara Bavaria, Serikat Sosial Kristen (CSU).
Tokoh Moderat Armin Laschet, tokoh konservatif Friedrich Merz, dan pakar kebijakan luar negeri Norbert Roettgen bersaing untuk mendapatkan kepemimpinan CDU.
Namun, jajak pendapat menunjukkan bahwa Markus Soeder, pemimpin CSU, adalah pilihan para pemilih yang konservatif.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Jerman Minus 5 Persen Sepanjang 2020
Beberapa anggota parlemen CDU menginginkan Menteri Kesehatan Jens Spahn yang dinamis mencalonkan diri sebagai kanselir, meskipun dia telah mendukung Laschet untuk kepemimpinan partai.
Sementara itu, ketiga kandidat CDU yang dideklarasikan tersebut, semuanya kontras dengan Merkel.
Roettgen (55) ketua komite urusan luar negeri parlemen yang mengesankan, ingin Jerman mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Rusia dan China.
Baca juga: Pertama Kali dalam 1 Dekade, Populasi Jerman Tidak Alami Peningkatan
Merz (65) telah menargetkan kebijakan Bank Sentral Eropa dan kurang diplomatis. Dan Laschet (59) yang telah memoles profil internasionalnya, mengeluh Berlin telah "terlalu lama bereaksi" terhadap seruan Perancis untuk reformasi Uni Eropa.
Jika terpilih sebagai pemimpin CDU, Roettgen mengisyaratkan bahwa dia dapat mendukung Soeder, Perdana Menteri Bavaria, untuk mencalonkan diri sebagai calon kanselir untuk aliansi mereka.
Soeder (54) telah bergeser dari kanan ke moderat akhir-akhir ini. Dia pura-pura malu tentang ambisinya, "Tempatku di Bavaria" adalah 'lagu sama' yang terus berulang.
Baca juga: Gedung Parlemen Jerman Tingkatkan Keamanan Pasca Demo Rusuh AS
Carsten Nickel, Direktur Pengelola Teneo, sebuah konsultan risiko politik, mengatakan langkah cekatan Soeder menuju titik moderat bisa menjadikannya kandidat ideal untuk memimpin koalisi dengan ahli ekologi Greens.
“Tapi tentu saja, tantangan sebenarnya akan muncul ketika tuntutan liberal dan konservatif berbenturan,” ungkap Nickel.
Baca juga: Polisi Jerman Gerebek Pasar Darknet Terbesar di Dunia
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan