Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat Palestina Demo Tolak Permukiman Israel, 15 Orang Luka-luka

Kompas.com - 15/01/2021, 22:48 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

RAMALLAH, KOMPAS.com – Rakyat Palestina kembali menggelar unjuk rasa menolak permukiman Israel pada Jumat (15/1/2021) di Mugayir, Ramallah.

Tentara Israel lantas menanggapi aksi tersebut dengan tembakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan massa.

Akibatnya, sebanyak 15 orang Palestina dilaporkan luka-luka dan puluhan orang lainnya mengalami lemas sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.

Baca juga: 4 Negara Mencoba Hidupkan Kembali Perundingan Damai Israel dan Palestina

Seorang saksi mata mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa puluhan warga Palestina melakukan protes di Mugayir, Ramallah, untuk menentang permukiman Israel.

Sementara itu, tim medis mengatakan bahwa mereka memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang yang terluka akibat terkena peluru logam berlapis karet.

Dalam insiden terpisah, tentara Israel juga mencoba membubarkan aksi unjuk rasa serupa di Kafr Qaddoum, Qalqilya.

Baca juga: Otoritas Palestina Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia

Dalam membubarkan aksi tersebut, tentara israel juga menggunakan peluru logam berlapis karet dan gas air mata.

Koordinator aksi di Qaddoum, Murad Shteiwi, mengatakan bahwa sebanyak empat pengunjuk rasa mengalami luka-luka.

Selain itu, puluhan orang lain juga dikabarkan mengalami lemas-lemas setelah menghirup gas air mata.

Baca juga: Israel Tolak Secara Tidak Resmi WHO untuk Penuhi Vaksin Covid-19 di Palestina

 

Sementara di Hebron, tentara Israel menutup pintu masuk At-Tuwani dan mencegah puluhan orang Palestina berpartisipasi menentang permukiman Israel.

Tentara Israel juga menggunakan bom suara yang kemudian melukai kaki seorang wanita dan menangkap seorang warga lanjut usia (lansia).

Setiap Jumat, warga Palestina rutin menggelar demonstrasi anti-permukiman di sejumlah desa dan kota di Tepi Barat.

Lebih dari 650.000 pemukim Yahudi saat ini tinggal di lebih dari 164 pemukiman ilegal dan 116 pos terdepan di Tepi Barat yang diduduki.

Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Yerusalem Timur sebagai wilayah pendudukan dan menganggap semua aktivitas pembangunan permukiman Yahudi di sana sebagai tindakan ilegal.

Baca juga: Ribut soal Generator Listrik, Tentara Israel Tembak Pria Palestina hingga Lumpuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com