Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir: Meski Saya Mati, Orang Bakal Tetap Mengritik Saya

Kompas.com - 15/01/2021, 20:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad menekankan, dia tidak peduli warisan seperti apa yang bakal ditinggalkan.

Malah dalam wawancara dengan BFM Radio, dengan sinis dia menyatakan orang-orang masih akan mengritiknya bahkan setelah dia meninggal dunia.

Dalam program Breakfast Grille, Mahathir mengakui memang terdapat korupsi pada periode pertamanya sebagai PM Malaysia.

Baca juga: Mahathir Masuk Daftar 20 Ekstremis Paling Berbahaya di Bumi

Tetapi, politisi berjuluk Dr M itu menekankan dia berhasil menekan tindakan rasuah itu agar tak semakin merajalela.

"Benar, terdapat korupsi. Tetapi levelnya tidak sampai menyentuh perdana menteri yang melakukannya," ujar Mahathir Mohamad.

Dia menegaskan selama menjabat, dirinya tidak pernah mencuri uang negara. Malah, dia mengembalikan sebagian.

Mantan PM berusia 95 tahun itu menyatakan, ketika dia masih menjabat dia bersikeras agar gaji kabinetnya dipotong 10 persen.

Karena itu seperti dikutip Free Malaysia Today Jumat (15/1/2021), Mahathir menuturkan dia tidak peduli dengan warisan apa yang bakal ditinggalkan.

"Malah, saya yakin setelah saya mati, orang bakal mengritik dan menghina saya. Tak penting, saya tetap bakal mati," jelasnya.

Baca juga: Mahathir Yakini Pemerintahan Joe Biden Akan Akhiri Perang Dagang Konyol dengan China

Saat ditanya soal Anwar Ibrahim, Mahathir berujar dirinya tak menentang Presiden Parti Keadilan Rakyat (PKR) tersebut.

Dia mengeklaim, dia berusaha memberikan rekomendasi agar Anwar bisa mendapatkan dukungan mayoritas agar menjadi PM Malaysia.

Dr M mengatakan bahkan jika Raja Malaysia Sultan Abdullah melantik Anwar, jika parlemen menolak, maka impian Anwar bakal gagal.

"Itu karena Anda tidak bisa membentuk pemerintahan tanpa dukungan mayoritas. Tidak ada namanya pemerintahan minoritas itu," tegasnya.

Baca juga: Pendaftaran Partai Baru Mahathir, Partai Pejuang, Ditolak

Dia memprediksi baik oposisi koalisi Pakatan Harapan maupun Penguasa Perikatan Nasional bakal menang pemilu 2023.

Mahathir mengeklaim partainya, Partai Pejuang, berpotensi menjadi king maker dalam agenda politik yang bisa dihelat setelah virus corona terkendali itu.

"Setiap partai besar bakal bekerja sama dengan kami untuk membentuk pemerintahan. Saya tentu tak ingin bekerja dengan orang yang didakwa di pengadilan," cetusnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com