Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimakzulkan Dua Kali, Trump Rilis Pesan Video, Apa Isinya?

Kompas.com - 14/01/2021, 10:32 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump merilis pesan video, beberapa saat setelah dia dimakzulkan DPR AS.

Sebelumnya, DPR AS yang dimotori Partai Demokrat mengesahkan resolusi pemakzulan dengan suara mendukung 232 berbanding 197.

Selain fakta Trump menjadi presiden pertama yang dimakzulkan dua kali, ada 10 anggota Partai Republik yang berbalik menentangnya.

Baca juga: DPR AS Ketok Palu Pemakzulan Trump Kedua

Dalam video yang diunggah Gedung Putih, presiden 74 tahun itu tidak menyebut pemakzulan yang tengah menerpa dirinya.

Dia fokus kepada upaya pemulihan negara, setelah pendukungnya melakukan kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari.

"Tidak ada suporter saya yang mendukung kekerasan politik. Tidak ada suporter saya yang melecehkan penegak hukum atau bendera negara kita," kata dia.

"Kini, saya meminta semuanya yang percaya pada tujuan kita agar menurunkan tensi, dan membantu membagikan perdamaian," lanjutnya.

Di bagian akhir video, presiden ke-45 AS itu menuding adanya serangan terhadap kebebasan berpendapat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dia menuding adanya upaya sensor dan mendaftarhitamkan sejumlah orang yang menurutnya salah dan membahayakan negara.

Baca juga: Didakwa Terlibat Kerusuhan Gedung Capitol, Pendukung Trump Bunuh Diri di Ruang Bawah Tanah

"Yang kita butuhkan saat ini adalah mendengarkan satu sama lain, bukan berusaha membungkam satu sama lain," klaimnya.

Dilaporkan CNN Rabu (13/1/2021), situasi kini berbeda saat Trump mendapatkan pemakzulan pertamanya pada Desember 2019.

Sebabnya, sejumlah politisi kuat di Partai Republik menuding Trump bertanggung jawab atas kerusuhan yang menewaskan lima orang tersebut.

Liz Cheney, orang terkuat ketiga Republikan di DPR AS, menyatakan bahwa Trump sudah mengkhianati negara dan jabatannya.

"Belum pernah terjadi sebelumnya, presiden mengkhianati jabatannya dan sumpah untuk melindungi konstitusi," geram Cheney.

Baca juga: Babak Kedua Pemakzulan Trump oleh DPR AS Dimulai

Anggota DPR AS dari Wyoming itu berujar, si presiden dengan sukarela memanggil, mengumpulkan, dan menyuruh pendukungnya melakukan kerusakan.

Selain Cheney, dua anggota Partai Republik lain, John Katko dan Adam Kinzinger, juga menekankan mereka akan mendukung Trump dimakzulkan.

Pemimpin Mayoritas Senat AS, Mitch McConnell, disebut juga tidak akan menghalangi langkah Demokrat yang menendang suami Melania itu dari Gedung Putih.

Meski begitu, McConnell sudah menekankan dia tak akan memanggil 100 senat agar bersidang pada pekan ini.

Sesuai resolusi 2004, Senat AS baru bisa bersidang jika pemimpin mayoritas dan minoritas sepakat untuk memanggil mereka kembali.

Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Sebabkan Kekacauan di Capitol adalah Perusuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com