Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Ada Ancaman, Wali Kota Washington Minta Dana Keamanan Tambahan Jelang Pelantikan Joe Biden

Kompas.com - 11/01/2021, 19:29 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber CNN

Washington DC, KOMPAS.com - Wali kota Washington DC, Muriel Bowser meminta Presiden Amerika Serikat (AS) mendeklarasikan kondisi darurat jelang pelantikan Presiden Terpilih Joe Biden.

Melansir CNN pada Senin (11/1/2021), deklarasi darurat diperlukan agar pemerintah kota bisa mendapat dana tambahan saat pelantikan presiden mendatang.

Apalagi, mengingat masalah keamanan meningkat setelah pembobolan massa ke Gedung Capitol AS. Intelijen memprediksi kekerasan lebih lanjut mungkin terjadi selama periode pelantikan.

“Pemerintahan saya telah mengevaluasi kembali postur kesiapan kami untuk pelantikan, termasuk meminta perpanjangan dukungan Garda Nasional DC hingga 24 Januari 2021,” tulis Bowser dalam suratnya kepada Presiden AS Donald Trump.

Pemerintah kota Washington DC telah menetapkan bahwa rencana dan sumber daya yang sebelumnya ditugaskan untuk Pelantikan tidak cukup, untuk membangun lingkungan yang aman dan terlindungi. Melihat dampak langsung dari tindakan pemberontak yang terjadi pada 6 Januari.

“Berdasarkan peristiwa baru-baru ini dan penilaian intelijen, kita harus bersiap untuk menghadapi masalah besar kelompok ekstremis terlatih dan bersenjata untuk datang ke Washington DC."

Baca juga: Trump Berniat Kerahkan Tentara untuk Lindungi Pendukung Saat Demo di Capitol

Surat Bowser mencerminkan kekhawatiran keamanan yang meluas di ibu kota negara dan di seluruh negeri, setelah kekerasan di kompleks Gedung Capitol AS.

Setidaknya lima orang tewas, termasuk seorang petugas Kepolisian Capitol AS dalam insiden itu.

Para ahli sekarang memperingatkan seruan kekerasan terus meningkat menjelang Hari Pelantikan, ketika Biden akan dilantik sebagai panglima tertinggi pemerintahan.

"Kami melihat ... obrolan dari supremasi kulit putih ini, dari ekstremis sayap kanan. Mereka merasa berani saat ini," kata Jonathan Greenblatt, CEO Liga Anti-Pencemaran Nama Baik, yang melacak dan melawan ujaran kebencian.

"Kami memperkirakan kekerasan ini benar-benar bisa menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik."

Sebelumnya, Biden telah mengisyaratkan akan menyelenggarakan pengukuhan sesuai rencana, meskipun ada kekerasan di Gedung Parlemen minggu lalu.

Acara pengukuhan sudah dibatasi karena pandemi virus corona. Sementara, Trump tidak berencana untuk hadir.

Baca juga: Biden Salahkan Trump atas Kerusuhan di Capitol Hill, Sebut Para Anarkis Teroris Domestik

Selain mencari deklarasi darurat, Wali Kota Washington juga akan meminta Departemen Keamanan Dalam Negeri untuk memulai jadwal "acara keamanan khusus nasional," lebih cepat dari yang direncanakan

Kepada CBS "Face the Nation" Minggu pagi (10/1/2021), Bowser mengatakan akan memasukan Gedung Capitol dalam cakupan area keamanan untuk pelantikan.

“Saya sampaikan, mengingat kejadian pekan lalu, persiapan pelantikan ini harus berbeda dengan pelantikan lainnya yang tinggal 10 hari lagi,” terangnya saat wawancara.

Politisi Partai Demokrat itu dalam suratnya kepada Trump menekankan, terlepas dari aset keamanan yang dimiliki kota tersebut, "ada kesenjangan kesiapsiagaan yang signifikan yang tidak dapat diperbaiki tanpa deklarasi darurat dan bantuan federal langsung ini."

Dalam koordinasi dengan pemerintah federal, dia menulis, "kita harus segera mengambil tindakan terkoordinasi untuk meningkatkan postur keamanan di Ibukota Negara untuk mencegah situasi darurat selama pelantikan presiden."

Baca juga: Begitu Ingin Menyingkirkan Trump, Ketua DPR AS: Dia adalah Ancaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Taliban Berlakukan Kembali Hukuman Rajam Perempuan Berzina, Digelar di Depan Umum Sampai Mati

Global
Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Jubir Gedung Putih Analogikan Rusia Seperti Penjual Pupuk Kandang, Apa Maksudnya?

Global
Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com