PYONGYANG, KOMPAS.com - Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un naik jabatan di partainya, dari ketua menjadi sekretaris jenderal (sekjen).
Promosi yang dilaporkan media pemerintah Korut KCNA pada Senin (11/1/2021) itu, membuat Kim Jong Un kini memegang posisi mendiang ayahnya.
Menurut para analis, kenaikan jabatan itu bertujuan memperkuat otoritasnya, karena ekonomi Korea Utara sedang bergulat dengan lockdown virus corona.
Baca juga: Kim Jong Un Janji Tambah Senjata Nuklir demi Perangi Kebencian AS
Lima tahun lalu Kongres dari Partai Buruh secara resmi memilih Kim Jong Un sebagai ketua.
Sebagian besar orang memandang penobatan itu sebagai pengangkatan resmi menjadi pemimpin, untuk Kim Jong Un yang kala itu berusia awal 30-an.
Kemudian pada Minggu (10/1/2021) Kongres dengan suara bulat menetapkan Kim Jong Un sebagai sekjen partai, lapor kantor berita KCNA yang dikutip AFP.
"Semua delegasi menyatakan dukungan penuh dengan tepuk tangan meriah dan kegembiraan yang luar biasa," tulisnya.
Baca juga: Kim Jong Un Terang-terangan Menyebut AS Musuh Terbesar Korea Utara
Kenaikan jabatan ini terjadi setelah kakak Kim Yo Jong itu berjanji memperkuat armada militer negara yang bersenjata nuklir tersebut.
Ia juga mengakui bahwa hampir semua sektor gagal mencapai tujuan dari rencana ekonomi negara.
Korea Utara kini semakin terisolasi karena menutup perbatasannya sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19, yang pertama kali muncul di China, negara tetangga serta sekutu mereka.
"Ini cara tidak langsung lainnya untuk mengakui bahwa rencana yang diumumkan pada 2016 - termasuk sistem ketua baru - tidak sepenuhnya berhasil," kata Ahn Chan-il dari World Institute for North Korea Studies di Seoul, Korea Selatan.
"Kim ingin menciptakan citra baru untuk dirinya dan rezimnya - yang berbeda dari ayahnya - dengan menjadi 'ketua', tapi sepertinya dia merasa perlu mengikuti jejak ayahnya guna mengkonsolidasikan kepemimpinannya dalam masa sulit ini."
Baca juga: Kim Jong Un Bahas Pembaruan Hubungan dengan Korea Selatan
Ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, adalah Sekretaris Jenderal Abadi partai itu sejak kematiannya pada 2011, sedangkan kakeknya, Kim Il Sung yang juga pendiri Korut, adalah Presiden Abadi negara itu meski meninggal pada 1994.
Kongres juga menetapkan biro politik baru, tetapi tidak ada nama Kim Yo Jong di dalamnya.
Adik Kim Jong Un itu tampaknya turun jabatan, tidak muncul dalam daftar orang-orang yang diangkat di komite pusat partai, karena sebelumnya adalah anggota pengganti.
Baca juga: Saat Kim Jong Un Naik Jabatan, Nama Kim Yo Jong Hilang dari Anggota Partai, Ada Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.