VATIKAN, KOMPAS.com - Paus Fransiskus mendesak warga Amerika pada Minggu (10/1/2021) untuk menghindari kekerasan, mengupayakan rekonsiliasi dan melindungi nilai-nilai demokrasi.
Peringatan Paus ini disampaikan mengingat terjadinya serangan massa di Gedung Capitol yang dilakukan oleh para pendukung Presiden Donald Trump, yang setidaknya telah menewaskan 5 orang termasuk seorang polisi.
"Saya ulangi bahwa kekerasan itu selalu merusak diri sendiri. Tidak ada yang diperoleh dari kekerasan dan justru membuat kehilangan banyak hal," kata Paus dalam pidato Minggu (10/1/2021).
Baca juga: Sorotan Media China soal Penyerbuan Gedung Capitol sebagai Keruntuhan Internal Amerika
Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa hari Paus berkomentar tentang kekerasan di Amerika, seperi yang dilansir dari Reuters pada Minggu (10/1/2021).
Puluhan orang telah didakwa setelah serangan massa Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021), dengan FBI meminta publik untuk membantu mengidentifikasi peserta karena banyaknya foto kerusuhan yang beredar di internet.
Baca juga: Ikut Kerusuhan Gedung Capitol, 2 Pendukung Trump Dipecat dari Tempat Kerja
"Saya menghimbau otoritas negara dan seluruh pihak terlibat untuk menjaga rasa tanggung jawab yang tinggi untuk menenangkan keadaan, mengkampanyekan rekonsiliasi nasional, dan melindungi nilai-nilai demokrasi, yang berakar di masyarakat Amerika," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa ingin mengirim "salam kasih sayang" kepada semua warga Amerika yang berada di negara yang sedang "diguncang penyerbuan Kongres baru-baru ini".
Baca juga: Dua Laptop Dicuri dalam Serangan Gedung Capitol, Berpotensi Timbulkan Bahaya Keamanan
Paus juga megatakan bahwa dia mendoakan mereka yang tewas dalam kerusuhan Gedung Capitol dan semua orang Amerika agar "menjaga budaya diskusi, budaya kepedulian, sebagai cara utama untuk membangun kebaikan bersama".
Dalam kutipan pada Sabtu (9/1/2021) dalam wawancara televisi yang disiarkan pada Minggu malam (10/1/2021), Paus mengatakan penting untuk memahami apa yang salah dan belajar dari itu.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Massa Pro-Trump Juga Cemari Gedung Capitol dengan Urine dan Kotoran Manusia
"Kelompok yang masuk ke dalam masyarakat dengan tidak baik, cepat atau lambat akan melakukan kekerasan macam itu," ucapnya.
Paus Fransiskus diketahui memiliki hubungan yang sulit dengan Trump, yang sempat mengunjungi Vatikan pada 2017. Paus tidak setuju dengan sejumlah kebijakan Trump, seperti imigrasi dan perubahan iklim.
Baca juga: Kejar Polisi saat Kerusuhan Gedung Capitol, Pria Ini Berhasil Ditangkap
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan