Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Angkat Bicara, Sebut Kerusuhan Capitol Hill sebagai Teroris Domestik

Kompas.com - 08/01/2021, 06:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WILMINGTON, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden membagikan pemikirannya tentang penyerbuan Capitol Hill di Washington DC pada Rabu (6/1/2021).

Biden menyebut insiden itu sebagai salah satu hari paling gelap dalam sejarah bangsa Amerika sebagaimana dilansir dari The National.

Biden membahas penyerbuan Capitol Hill atau penyerbuan Gedung Capitol di Wilmington, Delaware, Kamis (7/1/2021).

“Kemarin (Rabu), menurut saya, adalah salah satu hari tergelap dalam sejarah bangsa kita, serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap demokrasi kita,” tutur Biden.

Baca juga: Jadi Sasaran Kerusuhan, Apa Fungsi Gedung Capitol? Ini Penjelasannya

Ribuan pendukung Presiden AS Donald Trump pada Rabu menyerbu Capitol Hill dan memasuki Gedung Capitol ketika Kongres AS rapat untuk mengesahkan hasil pilpres AS.

Di tempat lain, pada hari yang sama, ratusan pendukung Trump juga berkumpul untuk mendengarkan pidato Trump.

Pada pidatonya, Trump mengulangi klaim yang tidak berdasar tentang bagaimana dia dicurangi dalam pilpres 2020 dan mendorong pendukungnya untuk menuju ke Capitol Hill.

"Dalam empat tahun terakhir, kita memiliki seorang presiden yang menghina demokrasi kita, konstitusi kita, aturan hukum yang jelas dalam segala hal yang telah dia lakukan," kata Biden.

Baca juga: Bendera Merah Putih di Demo Capitol Hill Bukan Punya Indonesia, Lalu Milik Siapa?

"Dia (Trump) melancarkan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kita sejak awal dan kemarin adalah puncak dari serangan yang tak henti-hentinya itu,” imbuh Biden.

Karena kerusuhan itu, DPR dan Senat AS harus menghentikan rapat pengesahan pilpres AS untuk sementara waktu dan dikawal untuk keluar gedung.

"Itu bukan perbedaan pendapat, itu bukan kekacauan, itu bukan protes. Jangan sebut mereka pengunjuk rasa. Mereka adalah massa perusuh, pemberontak, teroris domestik,” sambung Biden.

Baca juga: Usai Kerusuhan Capitol Hill, Akankah Demo Lanjutan Muncul?

Plt Jaksa Agung AS Jeffrey Rosen bersumpah akan mengidentifikasi orang-orang yang terlibat dalam kerusuhan di Gedung Capitol dan mengajukan tuntutan federal.

Di satu sisi, polisi juga menghadapi kritik yang cukup luas atas penanganannya terhadap kerusuhan tersebut.

Banyak yang membandingkan penanganan polisi terhadap kerusuhan di Capitol Hill dengan aksi Black Lives Matter selama musim panas 2020.

Perbandingan kedua peristiwa tersebut menyoroti perbedaan ras dan aspirasi politik antara kedua kelompok dan tanggapan polisi.

Baca juga: Beda Penanganan Polisi di Kerusuhan Capitol Hill dan Demo BLM Jadi Sorotan

Biden bahkan menyebut bahwa aksi protes Black Lives Matter diperlakukan sangat berbeda dari para perusuh yang menyerbu Capitol Hill.

Di satu sisi, Wakil Presiden AS terpilih Kamala Harris juga setuju ada perbedaan tanggapan polisi terhadap kerusuhan di Capitol Hill dengan aksi Black Lives Matter.

“Kami menyaksikan dua sistem keadilan ketika kami melihat satu yang membiarkan ekstremis menyerbu Capitol dan satu lagi yang melepaskan gas air mata pada pengunjuk rasa damai musim panas lalu,” kata Harris.

Baca juga: Bush Sebut Kerusuhan Capitol Hill sebagai Banana Republic, Ini Artinya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com