Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Misteri: Sosok Zodiac Killer, Belum Terpecahkan Sejak 51 Tahun Lalu...

Kompas.com - 07/01/2021, 20:20 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Pembunuh yang menyebut dirinya Zodiac Killer, tidak menghindari sorotan media.

Dia justru sengaja mencari perhatian publik dan menikmati saat-saat ketika sukses mengejek polisi dengan catatan yang ditinggalkannya.

Zodiac Killer, setidaknya telah membunuh 5 orang di area San Francisco Bay pada tahun 1968 dan 1969.

Korban pertamanya, David Faraday (17) dan kekasihnya, Betty Lou Jensen (16). Keduanya ditembak mati di dekat mobil mereka jelang Natal, tepatnya pada 20 Desember 1968 di Jalan Danau Herman dekat Vallejo.

Melansir Biography, pada 5 Juli 1969, Darlene Ferrin (22) dan Mike Mageau (19) yang tengah berada di dalam mobil milik Ferrin didatangi oleh Zodiac Killer yang membawa lampu senter, dan sebuah senjata api.

Pria misterius itu menembak ke arah mereka, membunuh Ferrin dan membuat Mageau terluka parah.

Kurang dari 1 jam setelah peristiwa itu, seorang pria menghubungi Departemen Kepolisian Vallejo dan mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Sampai pada bulan Agustus 1969, sebuah surat dikirim ke media Chronicle, harian Examiner San Francisco dan harian Vallejo Times-Herald.

Surat itu bertuliskan, "Dear Editor, sayalah pembunuh 2 remaja pada Natal tahun lalu di Lake Herman."

Surat itu berisi detail yang hanya diketahui oleh si pembunuh, menurut laporan otoritas. Dia mengancam akan membunuh lebih banyak korban jika surat itu tidak dimuat di halaman depan setiap surat kabar.

Di dalam amplop surat itu juga berisi beberapa sandi yang kemudian diberi nama "Sandi 408".

“Saya suka membunuh karena itu sangat menyenangkan,” ungkap sandi pertama yang telah dipecahkan.

Sandi itu membingungkan polisi tetapi kemudian dipecahkan oleh guru sekolah Salinas, Donald Harden dan istrinya, Bettye.

“Membunuh manusia lebih menyenangkan daripada membunuh hewan liar di hutan karena manusia adalah hewan yang paling berbahaya," ungkap sandi itu lagi.

Meski begitu, sang Zodiac Killer rupanya masih meninggalkan banyak surat berisi banyak sandi dan teka-teki. Pada akhir 2020, sandi terakhirnya terkuak, namun sosoknya masih belum terungkap.

Baca juga: Kisah Misteri: Menelusuri Sejarah Zombie di Haiti

Terus berhubungan dengan polisi dan jurnalis lewat surat

Saat detektif dari berbagai departemen kepolisian bergegas untuk mengidentifikasi sosok sebenarnya Zodiac Killer, dia mengirim surat lain ke pihak media Examiner di mana dia pertama kali menggunakan nama aliasnya.

Setiap huruf yang digunakan sang pembunuh punya simbol, seperti lingkaran dengan salib, mirip tanda bidik pada teropong senapan.

Salah satu perbuatan keji, mengerikan dan brutal yang dilakukan Zodiac Killer di antaranya adalah serangan 27 September 1969.

Korbannya, Bryan Hartnell (20) dan Cecelia Shepard (22) yang keduanya tengah menikmati hari mereka di tepi Danau Berryessa.

Melansir History, seorang pria muncul memegang senjata, memakai kostum bertudung kepala dengan lingkaran salib putih yang dijahit di dadanya, seperti tanda bidikan senjata.

Dia mengatakan kepada 2 remaja itu bahwa dia baru melarikan diri dari penjara dan membutuhkan uang serta mobil untuk melarikan diri ke Meksiko.

Pria itu lantas mengikat pergelangan tangan kedua remaja tersebut dengan tali jemuran plastik yang sudah disiapkan sebelumnya.

Namun, tiba-tiba saja, pria itu menyerang Bryan sebanyak 6 kali tusukan di punggung. Lalu Shepard juga mengalami hal serupa, 10 tikaman sampai tewas. 

Pria itu lalu meninggalkan jejak, berupa gambar lingkaran melintang di pintu mobil Bryan. Di sana, dia menulis juga tanggal dan lokasi serangan yang dia lakukan sebelumnya. 

Dia juga menulis tanggal hari itu, pukul 6:30 serta simbol-simbol lain. Pada pukul 19:40, seorang pria melaporkan kepada Departemen Kepolisian Napa, yang cukup dekat dengan lokasi kejadian, bahwa ada pembunuhan bertingkat.

Pria itu memberikan deskripsi mobil Bryan Hartnell dan memberi petunjuk kepada petugas di mana peristiwa terjadi. 

Di akhir telepon, pria itu mengaku, "Akulah yang membunuh mereka." Meski laporan kemudian mengatakan bahwa Bryan Hartnell berhasil selamat dari luka tusukan yang dideritanya.

Baca juga: Kisah Misteri: 6 Kasus Pembunuhan Misterius yang Belum Terpecahkan Sepanjang Masa

Masih terus membunuh

Tak berhenti sampai di situ, Zodiac Killer menyerang kembali korbannya pada 11 Oktober 1969. Dia menembak sopir taksi Paul Stine (28) di San Francisco.

Stine diserang di persimpangan Washington dan Cherry Streets. Zodiac Killer membunuh sopir malang itu dengan menyamar sebagai penumpang.

Dia membunuh Stine dengan tembakan di kepala lalu melepas sehelai kemeja yang dipakai Stine. Sebelum polisi tiba, pelaku sudah berjalan pergi.

Ketika itu, broadcast radio polisi melaporkan rincian tersangka dengan keliru. Mereka mengatakan pelaku adalah orang kulit hitam.

Petugas polisi yang datang ke lokasi  kejadian melihat seorang pria yang sesuai dengan deskripsi tentang pelaku namun karena dia berkulit putih maka dia tidak menghentikannya.

Tak lama, Zodiac Killer lagi-lagi mengirim amplop kepada media Chronicle. Kali ini berisi kemeja dengan motif garis milik Stine yang sudah berlumuran darah.

Pembunuh berdarah dingin itu terus melakukan komunikasi dengan polisi dan jurnalis selama bertahun-tahun. Salah satu suratnya mengancam menargetkan bus sekolah dan akan menculik anak-anak ketika mereka keluar dari bus.

Penjahat itu juga mengancam akan membunuh lebih banyak lagi korban namun meski detektif mencurigai beberapa kasus yang serupa, mereka tidak bisa lagi membuktikannya.

Surat-surat dari Zodiac Killer berakhir pada tahun 1974. Di surat terakhirnya, sang pembunuh mengatakan bahwa dia menonton film The Exorcist. Dia mengatakan, film itu adalah "komedi satir terbaik yang pernah dia saksikan."

Dia mengakhiri surat itu dengan menghitung pembunuhan yang dia klaim telah dilakukannya.

"Saya - 37, SFPD - 0," tulisnya, tanpa penjelasan lebih detail, namun FBI meyakini dia mengeklaim telah melakukan pembunuhan lebih dari 30 orang meski yang benar-benar terkait sebanyak 5 orang saja.

Baca juga: Kisah Misteri: Benarkah Cleopatra Bunuh Diri dengan Ular?

Sandi terakhirnya dipecahkan namun isinya mengecewakan...

David Oranchak, perancang web berusia 46 tahun yang tinggal di Virginia, mengatakan  kepada Chronicle bahwa dia telah berusaha memecahkan sandi berkode 340 dari Zodiac Killer sejak 2006.

Dia berharap sandi itu akan mengarah pada siapa identitas sang pembunuh. Namun ternyata dia harus kecewa dengan hasilnya.

 

 

Isinya tak lain merupakan "informasi sampah" dari si pembunuh yang ingin mendapat perhatian. 

Sandi itu hanya berisi tentang isi hati si pembunuh. Hampir sama dengan pesan-pesan sebelumnya dari sandi yang sudah dipecahkan oleh guru dari Salinas.

Pelaku pembunuhan berantai itu kurang lebih menuliskan pesan:

"Saya harap Anda bersenang-senang saat mencoba menangkap saya. Saya tidak takut dengan kamar gas, karena kamar itu akan mengirim saya lebih cepat ke surga, karena sekarang saya memiliki cukup budak yang bekerja untuk saya. Di mana orang lain tak punya apapun ketika mencapai surga, jadi mereka takut menghadapi mati."

Penguraian sandi itu diyakini tepat karena beberapa alasan menurut media Chronicle. Kata 'surga' yang ditulis salah eja, dianggap punya tujuan tertentu dan ada di beberapa huruf sandi zodiak.

Pembunuh itu juga mengulangi kata 'budak', surat-surat sebelumnya juga menunjukkan kata itu. 

Pada surat tahun 1970, dia mengatakan, "menyiksa ke-13 budak saya yang telah menanti saya di surga."

Kantor FBI di San Francisco mengkonfirmasi berita tersebut dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat di akhir Desember 2020.

"FBI mengetahui bahwa sandi yang dikaitkan dengan Zodiac Killer baru-baru ini dipecahkan oleh seorang warga negara," bunyi pernyataan itu. “Kasus Zodiac Killer tetap menjadi investigasi berkelanjutan untuk divisi FBI San Francisco dan mitra penegakan hukum lokal kami.”

Oranchak tidak sendiri. Dia bersama rekan peneliti lainnya, programmer komputer asal Belgia Jarl Van Eycke dan Sam Blake, seorang matematikawan asal Australia. 

Oranchak mengatakan kepada media Chronicle bahwa memecahkan sandi itu sangatlah menarik.

“Kami sudah memikirkan solusiny. Ketika saya pertama kali mulai melihat kode Zodiak bertahun-tahun yang lalu, saya berpikir, 'Oh, saya bisa menulis program komputer dan menyelesaikannya.'”

Oranchak mengatakan faktanya, tidak sesederhana itu. Sandi tersebut telah berusaha dia pecahkan selama 14 tahun dan bahkan, “sampai sekarang,” pungkasnya.

Baca juga: Kisah Misteri: Hitler Gunakan Pasukan Manusia Serigala di Perang Dunia II

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com