Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekaman Trump Minta Tambahan Suara Bocor, Obama: Ancaman Demokrasi

Kompas.com - 06/01/2021, 13:38 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Hill

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengomentari rekaman percakapan telepon di mana Presiden AS Donald Trump meminta suara tambahan di Georgia.

Dilansir dari The Hill, Obama menyebut rekaman percakapan itu sebagai ancaman bagi prinsip-prinsip yang fundamental untuk demokrasi.

“Besok adalah Hari Pemilu di Georgia dan taruhannya sangat tinggi,” tulis Obama memulai serangkaian twit panjang di akun Twitter-nya, Selasa (5/1/2021).

“Kita melihat seberapa jauh beberapa orang akan mempertahankan kekuasaan dan mengancam prinsip-prinsip fundamental demokrasi kita," imbuh Obama.

Baca juga: Trump Akan Berbicara dengan Massa Pendukung di Sekitar Gedung Putih, saat Kongres Bahas Hasil Pilpres

Dia menambahkan bahwa demokrasi bukanlah digunakan untuk memperoleh kekuasaan tertentu, tapi untuk melegitimasi kekuasaan rakyat.

Dia juga mendesak warga Georgia untuk menggunakan hak pilihnya mereka pada Selasa sebagai senjata paling kuat sebagai rakyat AS.

Kendati demikian, Obama tidak menyebut Trump dalam serangkaian unggahannya di Twitter tersebut.

Komentar Obama muncul saat Trump menghadapi banjir kritik karena meminta Sekretaris Negara Bagian Georgia Brad Raffensperger bahwa Trump menginginkan 11.780 suara tambahan.

Baca juga: Pejabat Pemilihan Georgia Menyatakan Pemungutan Suara Berjalan Lancar, Terlepas dari Klaim Trump

Rekaman percakapan telepon tersebut berlangsung sekitar 1,5 jam dan dipublikasikan oleh The Washington Post pada Minggu (4/1/2021).

Politikus Don Bacon, merupakan salah satu politikus dari Partai Republik yang mengkritik Trump atas percakapan telepon tersebut.

Dia mengatakan bahwa Trump salah karena meminta suara kepada Raffensperger.

“Kami bekerja keras untuk memenangkan pemilu. Setelah pemilu kami bermain adil dan jujur,” ujarnya kepada The Hill.

Baca juga: Donald Trump Diminta Tak Main Golf di Skotlandia Saat Biden Dilantik

Politikus dari Partai Republik lain, Liz Cheney, menganggap rekaman percakapan itu sangat mengganggu.

Dia menambahkan bahwa semua orang harus mendengarkan rekaman itu selama satu jam penuh.

Dalam wawancara terbaru yang membahas rekaman percakapan itu, Raffensperger mengatakan rekaman tersebut tidak akan dia rilis jika Trump tidak mentwit sesuatu yang salah tentangnya.

Baca juga: Trump Perintahkan Larangan pada WeChat Pay dan Aplikasi China Lainnya

Trump berulang kali mengkritik Raffensperger atas hasil pemilu di Georgia karena telah memenangkan calon presiden dari Partai Demokrat setelah berpuluh-puluh tahun lamanya.

Pemilu kedua yang digelar pada Selasa akan menentukan kendali di Senat AS untuk dua tahun ke depan.

Partai Republik hanya perlu memenangkan satu dari dua negara bagian untuk mempertahankan mayoritas mereka.

Baca juga: Pesawat Resmi Trump Direncanakan Terbang ke Skotlandia Sebelum Pelantikan Biden, Siap Tinggalkan Gedung Putih?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com