KOMPAS.com – Seorang pria yang sempat menjadi pengawal Kim Il Sung, mantan pemimpin Korea Utara sekaligus ayah Kim Jong Un, berbagi kisah mengenai pengalamannya menjalani perannya.
Pria bernama Lee Young Guk tersebut menceritakan bahwa nyawa Kim Il Sung beserta keluarganya adalah prioritas yang paling penting.
Sehingga, pelatihan dan persiapan pasukan pengawal keluarga Kim mutlak diperlukan untuk menjaga keluarga penguasa Korea Utara itu.
"Yang paling penting adalah keahlian menembak. Bang, bang,” kata Lee sambil menggunakan tangannya menirukan aksi menembakkan pistol.
Lee bertugas sebagaia anggota pasukan keamanan untuk Kim Jong Il dari 1978 hingga 1988.
Baca juga: Kim Jong Un Akui Ada Kesalahan dalam Penanganan Ekonomi Korea Utara
Beberapa tahun kemudian, Kim Jong Il mengambil alih kepemimpinan dari Kim Il Sung, pendiri Korea Utara sekaligus pemimpin pertama Korea Utara.
Karier Lee langsung menanjak. Setelah itu, lalu dia menjadi penasihat militer sejak 1988 hingga 1991.
"Kim (Jong Il) senang melihat kami menembak dan melakukan seni bela diri," kata Lee sebagaimana dilansir dari Newsweek.
"Saya bisa memecahkan 11 batu bata, begitulah saya mendapat bekas luka ini," tambahnya sambil menunjuk ke telapak tangan kanannya.
Lee berbagi cerita mengenai pengalamannya tersebut dalam film dokumenter garapan National Geographic mendatang berjudul North Korea: Inside the Mind of a Dictator.
Baca juga: Korea Utara Lanjutkan Pembangunan Situs Wisata Inklusif di Tengah Pandemi Covid-19
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.