Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kim Jong Un Akui Ada Kesalahan dalam Penanganan Ekonomi Korea Utara

Kompas.com - 06/01/2021, 06:39 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

Persiapan parade

Kongres merupakan pertemuan tertinggi pada partai, dengan analis memerhatikan sebagai sinyal perubahan kebijakan atau personel.

Adik sekaligus penasihat Kim, Kim Yo Jong, menjadi salah satu pejabat yang terpilih sebagai presidium kongres.

Kongres terakhir terjadi pada 2016, yang mengukuhkan Kim sebagai pemimpin tertinggi sekaligus penerus Dinasti Kim yang sudah bertakhta selama tujuh dekade.

Ahn Chan-il, pembelot yang kini menjadi peneliti mengungkapkan kongres terbaru menunjukkan perlunya solidaritas internal.

"Kongres juga harus menjadi pemercik yang bisa mengembalikan rasa frustrasi publik," jelas peneliti di World Institute for North Korea Studies di Seoul, Korea Selatan.

Baca juga: Kim Jong Un Tulis Surat ke Rakyatnya di Tahun Baru, Apa Isinya?

Agenda ini terjadi sebelum Joe Biden dilantik sebagai Presiden AS, dengan pengamat menyebut Pyongyang tengah mengirim pesan baru ke Washington.

Apalagi, Korea Utara sebelumnya menyebut Biden sebagai "anjing gila", dengan Kim Jong Un dijuluki "si berandalan".

Go Myong-hyun dari Asan Institute of Policy Studies berujar, kemungkinan Korut akan memertahankan gaya provokasi mereka setelah Trump lengser.

Situs 38North memberitakan, citra satelit menunjukkan adanya "persiapan untuk menggelar parade tengah dikebut".

Sebelumnya parade pernah digelar setelah partai menghelat kongres pada 2016 selama empat hari.

Baca juga: Muncul 53 Kali pada 2020, Kemunculan Kim Jong Un Terendah sejak 2012

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Mengapa Persia Berubah Nama Menjadi Iran

Internasional
Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Israel Siap Evakuasi Warga Sipil Palestina dari Rafah, Apa Tujuannya?

Global
Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Hamas Rilis Video Perlihatkan Sandera Israel di Gaza, Ini Pesannya

Global
Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Demo Protes Perang Gaza Terus Meningkat di Sejumlah Kampus AS

Global
Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Sejarah Panjang Hubungan Korea Utara dan Iran

Internasional
Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Koalisi AS Masih Bertarung Lawan Houthi, Jatuhkan 4 Drone dan 1 Rudal Anti-Kapal

Global
Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com