Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Produksi Konten Porno Selama Pandemi Covid-19 untuk Penuhi Kebutuhan Keluarga

Kompas.com - 06/01/2021, 04:01 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

BUNBURY, KOMPAS.com - Meningkatnya pengangguran selama pandemi Covid-19 telah mendorong banyak orang untuk mencari sumber pendapatan alternatif, termasuk Alec Nysten yang memiliki ribuan pengikut di platform media sosial berbasis langganan, OnlyFans.

Pengikut Alec membayar 10 dollar Australia (sekitar Rp100 ribu) sebulan untuk bisa mengakses gambar dan video panas miliknya, seperti yang dilansir dari ABC Indonesia pada Selasa (5/1/2021).

"Saya seorang entertainer di Instagram dan saya mendapat beberapa tawaran untuk membuat beberapa konten pornografi, beberapa (tawaran) pornografi solo yang baru saya terima dan sekarang saya mengunggah produk porno itu ke situs bernama OnlyFans," katanya.

Namun, Komisaris Keamanan Elektronik Australia, Julie Inman Grant, memperingatkan kepada mereka yang membagikan gambar "buka-bukaan" secara online adanya risiko konten akan dicuri dan digunakan di situs web lain.

"Ada banyak situs porno di luar sana yang mendapat untung dari menampilkan konten intim semacam ini dan mereka benar-benar akan meminta uang kepada korban untuk menghapus konten itu," katanya.

Baca juga: Diganggu Saat Nonton Film Porno, Pria Ini Bunuh Bayi 2 Tahun

Konten porno berlangganan menyumbang penghasilan keluarga

Alec yang berusia 28 tahun mengatakan akun berbasis langganannya adalah cara untuk mendapatkan penghasilan yang stabil selama tinggal di kawasan regional Australia Barat.

"Saya dari Bunbury, (ini) kota kecil, tidak banyak peluang," katanya.

"Saya rasa orang-orang menyukai penampilan saya, jadi saya hanya melakukan apa yang harus saya lakukan," lanjutnya.

Alec juga menjalankan usaha label pakaian, tetapi untuk saat ini sumber pendapatan utamanya adalah konten khusus untuk menghidupi istri dan kedua anaknya.

Namun, kini dia menghadapi masalah besar setelah gambar dan videonya dicuri dan dibagikan pengguna di situs gratis.

"Saya tidak tahu siapa (pelakunya) atau bagaimana, tapi tampaknya (ini dilakukan) secara rutin," katanya.

Baca juga: Deretan Kasus Menunggu Trump Setelah Tak Lagi Jadi Presiden AS, Salah Satunya Uang Tutup Mulut untuk Bintang Porno

"Konten saya selalu diunggah di (situs porno) gratis, semua jenis (akun) Twitter mengunggah konten saya secara gratis, beberapa orang bahkan berpura-pura menjadi saya dan meminta orang untuk mendaftar dan menggunakan konten saya dengan cara itu," ungkapnya.

OnlyFans menjadi berita utama tahun lalu ketika peretas dilaporkan mulai membocorkan konten, memicu kemarahan dari banyak pembuat kontennya, meskipun juru bicara situs tersebut membantah adanya pelanggaran itu.

Alec membayar perusahaan anti-pembajakan untuk menemukan dan menghapus gambar yang telah dibagikan tanpa izinnya, tetapi dia mengatakan tidak sepenuhnya efektif.

"Saya membayar mereka ratusan dolar sebulan untuk mencoba menemukan konten itu dan memblokirnya," katanya.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com