Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kostum Pohon Natal Tiup Disalahkan karena Menyebarkan Covid-19 di Rumah Sakit, Satu Staf Meninggal dan 44 Terinfeksi

Kompas.com - 05/01/2021, 23:57 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber The Sun

CALIFORNIA, KOMPAS.com - Kostum pohon Natal tiup raksasa diduga telah menyebarkan Covid-19 ke setidaknya 44 staf rumah sakit California dan menewaskan satu.

Penyelidikan masih dilakukan untuk mengetahui apakah kostum, yang dikenakan oleh seorang karyawan sebagai hiburan itu, mungkin telah menyebabkan wabah.

Melansir The Sun pada Selasa (5/1/2021), seorang karyawan di Kaiser Permanente San Jose Medical Center mengenakan kostum itu pada Hari Natal.

“Dia sempat masuk ke unit gawat darurat sebentar dan diduga mungkin terkait dengan wabah virus corona di sana,” kata rumah sakit itu kepada ABC 7 pada Senin (4/1/2021).

“Dari 27 Desember hingga 1 Januari, 44 staf di unit gawat darurat dinyatakan positif Covid-19,” kata wakil presiden senior rumah sakit dan manajer area, Irene Chavez dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Khawatir Pengaruhi Efektivitas Vaksin, 17 Juta Cerpelai Penyebar Covid-19 Segera Dimusnahkan

Seorang wanita yang bekerja di unit gawat darurat pada hari libur meninggal karena komplikasi Covid-19, menurut rumah sakit. Identitasnya belum dirilis.

Staf yang mengenakan kostum tiup itu dan kemungkinan mengembuskan tetesan virus corona di sekitar area tersebut belum terungkap.

Chavez mengatakan "setiap paparan, jika itu terjadi, akan benar-benar tidak bersalah, dan sangat tidak disengaja. Karena individu tersebut tidak memiliki gejala Covid-19 dan hanya berusaha untuk membangkitkan semangat orang-orang di sekitar mereka, di tengah masa yang sangat menegangkan ini."

Dia menambahkan: "Ini harus menjadi pengingat yang sangat nyata bahwa virus menyebar, dan seringkali tanpa gejala, dan kita semua harus waspada."

Dr. Peter Chin-Hong, pakar penyakit menular dari Universitas San Francisco, menjelaskan bagaimana kostum tiup dapat menyebarkan Covid-19.

"Arus udara acak keluar dari kebocoran, bersama dengan gerakan acak menciptakan aliran tak terduga," katanya kepada ABC 7.

Baca juga: Sampel Makanan Beku Terpapar Virus Corona, Puluhan Orang di China Dikarantina

"Aliran udara dari kostum mendorong doplet dan memberinya kekuatan super untuk menyebar. Membuat sebaran virus nya lebih kecil dan ringan, dan tetap melayang di udara dan berpotensi meniupnya. Itulah yang kami sebut generasi aerosol."

Beberapa bagian dari unit gawat darurat rumah sakit telah menjalani pembersihan mendalam dan masih beroperasi serta menerima pasien.

Pihak berwenang terus menyelidiki kostum dan insiden tersebut dan melakukan pelacakan kontak terhadap staf dan pasien.

Staf rumah sakit mengatakan wanita yang meninggal itu adalah orang yang "benar-benar luar biasa", menurut Daily Mail.

Staf di departemen gawat darurat mendapat suntikan Covid-19 kurang dari 10 hari yang lalu dan menjadi yang pertama di rumah sakit yang menerimanya.

Baca juga: Demi Mendapat Herd Immunity, Ilmuwan Ini 2 Kali Terpapar Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber The Sun

Terkini Lainnya

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Apakah Resolusi PBB tentang Gencatan Senjata di Gaza Mengikat Israel?

Internasional
Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Indonesia-Singapore Business Forum 2024 Bahas Arah Kebijakan Ekonomi RI Usai Pemilu

Global
Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Tambah 2 Korban, Total Kematian akibat Suplemen Jepang Jadi 4 Orang

Global
Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Sapi Perah di AS Terdeteksi Idap Flu Burung

Global
2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

2 Jasad Korban Runtuhnya Jembatan Francis Scott Ditemukan

Global
Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Thailand Menuju Pelegalan Pernikahan Sesama Jenis

Internasional
Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Anak Kecil Tewas Tersedot Pipa Selebar 30-40 Cm Tanpa Pengaman di Kolam Hotel

Global
Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Kebijakan Kontroversial Nayib Bukele Atasi Kejahatan di El Salvador

Internasional
Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Rangkuman Hari Ke-763 Serangan Rusia ke Ukraina: 2 Agen Rusia Ditangkap | Ukraina-Rusia Saling Serang

Global
Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Kepala Intelijen Rusia ke Korea Utara, Bahas Kerja Sama Keamanan

Global
Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Pemimpin Hamas: Israel Keras Kepala dan Ingin Perang Terus Berlanjut

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com