Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hubungan Rumit Jack Ma dengan China, Dulu Teman Kini Musuhan

Kompas.com - 05/01/2021, 19:41 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Roda kehidupan Jack Ma tampaknya mulai berputar ke bawah. Miliarder yang dulu menjadi pujaan China itu kini keberadaannya tak terendus, entah di mana.

Sebelumnya, posisi Jack Ma di daftar teratas orang terkaya Asia juga digeser oleh Zhong Shanshan. Ia kini menempati urutan ketiga di bawah Mukesh Ambani asal India.

Kabar Jack Ma menghilang diduga lantaran dia mengkritik Pemerintah China terkait kebijakan ekonomi.

Baca juga: Berapa Kekayaan Jack Ma? Totalnya Setara 100 Jalan Tol dan 4 Juta Mobil MPV

Dilansir dari News 18 pada Senin (4/1/2021), Jack Ma memang termasuk orang yang vokal mengkritik Pemerintah "Negeri Panda".

Dalam sebuah forum di Shanghai pada 24 Oktober 2020, mantan guru bahasa Inggris itu mengkritik bank di China beroperasi layaknya rumah gadai karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.

Sementara itu, regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong ekonomi, seperti dikutip KompasTekno, Senin (16/11/2020).

Pria berusia 56 tahun itu juga menyerukan reformasi sistem yang menurutnya telah menghambat inovasi bisnis. Dia menyamakan peraturan perbankan global dengan "klub orangtua".

Jika benar kritik itu memicu hilangnya Jack Ma, maka akan memperuncing hubungannya dengan China yang dulu akrab tapi belakangan menegang.

Baca juga: Tak Hanya Sosoknya yang Dikabarkan Hilang, Foto Jack Ma Juga Raib di Situs Alibaba

Menurut pemberitaan BBC pada 27 November 2018, pria bernama asli Ma Yun ini termasuk anggota Partai Komunis China (PKC).

Jack Ma tergolong gigih membela kebijakan bisnis Xi Jinping dengan perusahaan asing, termasuk Amerika Serikat, yang mengeluhkan sulitnya akses ke pasar China.

Dalam sebuah kesempatan dia berkata, "Kalau mereka datang ke sini, mereka harus bilang OK, saya mengikuti aturan dan hukum China."

Jack Ma tidak main-main. Dia bahkan berani menantang perusahaan besar seperti Facebook jika memang ingin membuka kantor di "Negeri Panda".

Perekonomian China pun turut dibantunya dengan Alibaba, dan bersedia membagikan data pelanggan jika pihak berwenang menelepon.

Lagi-lagi, Jack Ma memegang teguh prinsip "aturan dan hukum China".

Baca juga: Di Manakah Jack Ma Ketika Bisnisnya Digilas Otoritas China?

Saat itu suami Cathy Zhang tersebut merasa yakin prinsip China akan membawa perekonomian nasional tumbuh, sambil memastikan 100 lebih entitas raksasa yang dikelola negara tetap berada dalam kendali pemerintah dan PKC.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Perusahaan Asuransi AS Ungkap Pencurian Data Kesehatan Pribadi Warga AS dalam Jumlah Besar

Global
China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

China Kecam AS karena Tuduh Beijing Pasok Komponen ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Serangan Udara Rusia di Odessa Ukraina Lukai 9 Orang Termasuk 4 Anak

Global
AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

AS Klaim Tak Terapkan Standar Ganda soal Israel dan HAM, Apa Dalihnya?

Global
Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Kecelakaan 2 Helikopter Malaysia Jatuh Terjadi Usai Rotornya Bersenggolan

Global
Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Kata Raja dan PM Malaysia soal Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut yang Tewaskan 10 Orang

Global
Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Arab Saudi Jadi Ketua Komisi Perempuan, Picu Kecaman Pegiat HAM

Global
Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Malaysia Minta Video Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut Tak Disebarluaskan

Global
Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Puluhan Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Rangkuman Hari Ke-789 Serangan Rusia ke Ukraina: Situasi Garis Depan Ukraina | Perjanjian Keamanan

Global
Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Secara Ekonomi, Cukup Kuatkah Iran Menghadapi Perang dengan Israel?

Internasional
AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

AS Tak Mau Disebut Terapkan Standar Ganda pada Rusia dan Israel

Global
Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Serangan Israel ke Iran Sengaja Dibatasi Cakupannya

Global
Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Unilever Tarik Kembali Produk Magnum Almond Terkait Kontaminasi Plastik dan Logam di Inggris dan Irlandia

Global
Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Tabrakan 2 Helikopter Angkatan Laut di Malaysia, 10 Korban Tewas, Tak Ada yang Selamat

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com