Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen-momen Eskalasi Konflik AS-Iran Sejak Tewasnya Qasem Soleimani

Kompas.com - 03/01/2021, 12:20 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

TEHERAN, KOMPAS.com - Tanggal 3 Januari 2020 Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan mengejutkan di Baghdad, yang menewaskan Jenderal Iran Qasem Soleimani dan seorang Letnan Irak.

Tewasnya Qasem Soleimani membuat Iran marah besar, karena sang jenderal adalah arsitek strategi mereka dan mengepalai Pasukan Quds, lengan operasi asing dari Korps Garda Revolusi Islam.

Sejak tewasnya Soleimani tepat hari ini setahun yang lalu, berikut adalah momen-momen eskalasi konflik AS-Iran yang dirangkum AFP.

Baca juga: Profil Qasem Soleimani, Jenderal yang Kematiannya Melemahkan Iran

1. Qasem Soleimani terbunuh

Pada 3 Januari 2020, Soleimani dan Abu Mahdi Al Muhandis wakil kepala pasukan paramiliter Haseh Al Shaabi yang sebagian besar pro-Iran di Irak, tewas dalam serangan drone AS di luar bandara Baghdad yang diperintahkan Donald Trump.

Pembunuhan itu terjadi tiga hari setelah demonstran pro-Iran menyerbu kompleks kedutaan AS di Irak, untuk memprotes serangan udara mematikan yang menargetkan pangkalan faksi pro-Iran, Hashed.

Di Teheran, Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei dan Presiden Hassan Rouhani menuntut balas dendam atas kematian Soleimani.

Sementara itu di Baghdad, parlemen Irak dalam pemungutan suara pada 5 Januari, menuntut penarikan 5.200 tentara AS yang masih dikerahkan di Irak guna melawan ISIS.

Baca juga: Iran Bersumpah Tak Akan Ada Tempat Aman di Bumi bagi Pembunuh Qasem Soleimani

2. Teheran membalas

Pada 8 Januari, Iran menghujani pangkalan AS di Irak dengan puluhan rudal. Pangkalan itu juga dihuni oleh pasukan sekutu AS.

Menurut keterangan Pentagon, rudal-rudal itu menghantam pangkalan udara Ain Al Assad di Irak barat dan pangkalan lainnya di ibu kota wilayah Kurdi, Arbil.

Tak lama setelah rudal ditembakkan, sebuah pesawat Ukrainian International Airlines jatuh usai lepas landas dari Teheran menuju Kiev, menewaskan semua 176 orang di dalamnya.

Pecahan rudal Iran terlihat pasca-penyerangan yang terjadi di Pangkalan Ain al-Assad, markas pasukan AS dan sekutunya, di Irak pada 8 Januari 2020. Iran menyatakan mereka menggelar serangan itu wujud balas dendam atas tewasnya jenderal berpengaruh Qasem Soleimani.Al Baghdadi Township via Sky News Pecahan rudal Iran terlihat pasca-penyerangan yang terjadi di Pangkalan Ain al-Assad, markas pasukan AS dan sekutunya, di Irak pada 8 Januari 2020. Iran menyatakan mereka menggelar serangan itu wujud balas dendam atas tewasnya jenderal berpengaruh Qasem Soleimani.
Pada 11 Januari, Iran mengakui pasukannya menembak jatuh pesawat Boeing 737 itu secara tidak sengaja karena mengira sebagai musuh.

Baca juga: Iran Hujani Markas Pasukan AS di Irak dengan Puluhan Rudal

3. Eskalasi baru

Pada 11 Maret, serangan roket di pangkalan Taji, utara Baghdad, menewaskan 2 orang Amerika yakni satu tentara dan satu kontraktor, serta seorang tentara Inggris.

Washington menuding Hashed Al Shaabi sebagai pelaku serangan tersebut.

Kemudian pada 15 April, Pentagon menuduh kapal Garda Revolusi Iran melakukan manuver berbahaya dan memprovokasi kapal AS di Teluk.

Tujuh hari kemudian tepatnya 22 April, Garda Revolusi mengatakan Iran telah mengorbitkan satelit militer pertamanya, yang dituduh Washington hanya untuk menutup-nutupi pengembangan rudal Teheran.

Baca juga: Jenderal AS Sebut Satelit Militer Iran sebagai Webcam yang Jatuh

4. Serangkaian ledakan

Pada 2 Juli sebuah ledakan mengguncang pabrik pengayaan uranium Iran di Natanz.

Pihak berwenang awalnya menyebut itu kecelakaan, tetapi beberapa minggu kemudian mengatakan insiden tersebut adalah sabotase.

Serangkaian tembakan dan ledakan menghantam situs-situs militer dan sipil di Iran selama beberapa bulan.

5. Ilmuwan nuklir top Iran terbunuh

Pada 27 November, salah satu ilmuwan nuklir top Iran, Mohsen Fakhrizadeh, tewas saat mobilnya diserang di luar Teheran.

Iran menuduh Israel yang merancang serangan itu, tetapi Israel membantahnya.

Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi, ilmuwan kenamaan Iran yang tewas ditembaki.Friends of Israel Initiative via Daily Mail Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi, ilmuwan kenamaan Iran yang tewas ditembaki.
Sebab pada 2018 PM Israel Benjamin Netanyahu pernah menuduh Fakhrizadeh adalah kepala program senjata nuklir rahasia. Iran pun menampik tuduhan itu.

Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit

6. Kedubes AS di Baghdad jadi target serangan

Pada 20 Desember sebuah roket menghantam kawasan dekat Kedutaan Besar AS di Baghdad.

Itu adalah serangan ketiga terhadap militer AS dan situs diplomatik, sejak gencatan senjata diumumkan oleh faksi garis keras Irak pada Oktober.

Pada 24 Desember, Iran memperingatkan Trump atas segala sesuatu yang diperbuatnya sebelum dia angkat kaki dari Gedung Putih pada Januari.

Pasalnya, Trump menuduh Teheran yang berada di balik serangan dekat Kedubes AS, dan akan meminta Iran bertanggung jawab atas setiap serangan fatal terhadap Amerika di Irak.

Baca juga: Gedung Kedubes AS di Irak Lagi-lagi Diserang Roket, Ulama Syiah Desak Umumkan Keadaan Darurat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com