Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[CERITA DUNIA] Perjalanan Jack Ma, Pria Miskin Temukan Alibaba hingga Jadi Orang Terkaya

Kompas.com - 02/01/2021, 23:05 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

KOMPAS.com - Lahir dari keluarga miskin di kota Hangzhou, China timur, Ma memulai karirnya sebagai guru bahasa Inggris di Institut Elektronika dan Teknik (sekarang Universitas Hangzhou Dianzi).

Dia membeli komputer pertamanya pada usia 33 tahun dan terkejut ketika tidak ada bir China yang muncul dalam pencarian online pertamanya untuk "bir", seperti yang dilansir dari BBC.

Tanpa latar belakang komputasi, Ma ikut mendirikan Alibaba di apartemennya, setelah meyakinkan sekelompok teman untuk berinvestasi di pasar online-nya.

Ini bukan pertama kalinya pria kelahiran 10 September 1964 itu mencoba memulai usaha.

Baca juga: [Cerita Dunia] Perjalanan Nikola Tesla Mematenkan Arus Bolak-balik

"Alibaba adalah upaya ketiganya di sebuah perusahaan, ia telah menjalani 2 uji coba sebelumnya," kata Duncan Clark yang telah menulis buku tentang Ma dan juga ketua konsultan investasi BDA China.

"Dia melihat internet menjanjikan sejak awal, tapi butuh beberapa saat baginya untuk memiliki kendaraan," ujar Clark.

Sebelumnya, Ma mendirikan Haibo Translation Agency pada 1994, sebagaimana yang dilansir dari Britannica.

Setahun kemudian, dia bertemy dengan internet dan menyadari kurangnya situs Web China, sehinga mendorongnya mendirikan China Pages.

Dari 1998 hingga 1999, Ma adalah kepala perusahaan Internet di Beijing yang didukung oleh Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan Kerja Sama Ekonomi.

Namun, dia merasa bahwa jika dia tetap bersama pemerintah, dia akan kehilangan peluang ekonomi yang dibawa oleh Internet.

Baca juga: [Cerita Dunia] 10 Tahun Arab Spring, Mengenang Mohamed Bouazizi

Ma membujuk timnya di kementerian untuk kembali ke Hangzhou bersamanya dan menemukan Grup Alibaba, yang meluncurkan situs Web yang memfasilitasi kesepakatan antara bisnis kecil.

Selama bertahun-tahun, Alibaba telah berkembang dari pasar online menjadi raksasa e-commerce dengan minat mulai dari layanan keuangan hingga kecerdasan buatan.

Awalnya, Alibaba didirikan sebagai platform perdagangan untuk bisnis, sebelum berkembang menjadi e-commerce konsumen pada 2003 dan kemudian meluncurkan platform pembayaran digital Alipay.

Karena tidak memiliki latar belakang teknologi dan tidak memiliki kekuatan khusus di bidang keuangan, Clark mengatakan karisma dan visi strategis telah menjadi aset terbesar Ma.

"Pesonanya adalah bagian besar dari kepemimpinannya, kemampuannya untuk meyakinkan orang apakah itu pelanggan, karyawan, atau pemegang saham yang kritis," ungkap Clark. 

Baca juga: [Cerita Dunia] 10 Fakta Penerbangan Pesawat Pertama oleh Wright Bersaudara

Clark pertama kali bertemu dengan Ma 2 dekade lalu dan pengusaha tersebut berbicara tentang menjadikan Alibaba sebagai salah satu dari 10 perusahaan internet teratas di dunia dalam satu dekade.

"(Itu) semacam ambisi yang mustahil, tetapi entah bagaimana dia membuat orang percaya," kata Clark.

Ma memang mengubah perusahaannya menjadi kelas berat internasional dan listingnya di New York mencatat rekor sebagai penawaran saham publik terbesar di dunia.

Awal 2019, dia mendukung "sistem 996", di mana pekerja diharapkan bekerja 12 jam sehari, dan 6 hari seminggu, yang mana itu jadi topik hangat yang diperdebatkan di media China.

Pengusaha flamboyan ini juga dikenal menikmati sorotan dan tampil di acara Alibaba pada 2017 dengan mengenakan pakaian bertema Michael Jackson.

Baca juga: [Cerita Dunia] Mikhail Gorbachev Mundur, Uni Soviet Runtuh

Orang terkaya

Jack Ma mendirikan Alibaba pada 1999 dan telah menjadikannya salah satu perusahaan internet terbesar di dunia.

Keberhasilan dan gaya Ma yang penuh warna membuatnya menjadi salah satu pengusaha China yang paling dikenal.

Melansir BBC, Perusahaan tersebut pada 2019, bernilai 480 miliar dollar AS (Rp 6,7 kuadriliun).

Ma adalah orang terkaya di China, dengan kekayaan bersih 38,6 miliar dollar AS (Rp 537,3 triliun) menurut Forbes.

Dia juga pendiri pertama di antara generasi pengusaha internet terkemuka di China yang mundur dari perusahaannya.

"Saya pikir akan sangat sulit untuk menggantikan seseorang seperti Jack Ma," kata Rebecca Fannin, penulis buku tentang raksasa teknologi China.

"Dia satu-satunya. Dia adalah Steve Jobs dari China," ujar Fannin.

Baca juga: [Cerita Dunia] Berkembangnya Silicon Valley Berawal dari 8 Pengkhianat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com