Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Australia Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Maret 2021

Kompas.com - 25/12/2020, 18:02 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

CANBERRA, KOMPAS.com - Upaya untuk mendistribusikan puluhan juta dosis vaksin Covid-19 dengan aman kepada semua warga Australia akan semakin dekat, setelah Pemerintah Federal Australia menandatangani beberapa kesepakatan untuk mengoperasikan dan memantau jaringan vaksin nasional.

Di bawah perjanjian ini, perusahaan logistik DHL dan Linfox akan bekerja dengan Departemen Kesehatan Australia untuk memvaksinasi semua orang di seluruh Australia.

Sementara perusahaan keamanan digital Accenture akan melacak dosis vaksin dan memantau setiap efek samping.

Baca juga: Vaksin Sinovac Asal China Efektif 91,25 Persen Lawan Covid-19

Kantor audit dan akuntan PwC juga bermitra dengan Kementerian Kesehatan Australia untuk membantu peluncuran program Covid-19.

Skema ini akan dimulai pada Maret 2021, di mana semua warga negara Australia, penduduk tetap, dan sebagian besar pemegang visa Australia dijanjikan vaksinasi gratis.

Pemerintah Federal telah mengamankan perjanjian untuk penyediaan tiga vaksin virus corona dari Pfizer, Novavax, dan Oxford University-AstraZeneca.

Namun di antara ketiga vaksin itu, vaksin Pfizer diperkirakan akan menjadi yang paling sulit untuk didistribusikan.

Menteri Kesehatan Greg Hunt mengatakan, dia tidak punya ekspektasi jika vaksin bisa diluncurkan sebelum Maret, meskipun menurutnya prosesnya saat ini "lebih cepat dari jadwal".

"Tujuan utama kami adalah memastikan segala sesuatunya berada di jalur yang tepat untuk menjalankan distribusi yang aman dan efektif mulai bulan Maret," ujarnya.

"Kami selalu berusaha untuk tidak membuat janji-janji yang berlebihan dan lebih mengutamakan hasil yang melebihi harapan, tetapi Maret telah menjadi pedoman dan harapan nasional yang kami tetapkan (untuk distribusi vaksin)," katanya.

Baca juga: Trump Sebut Vaksin Covid-19 Sebagai Keajaiban Natal

Vaksin Pfizer akan membutuhkan eskies yang sangat dingin

Pemerintah Australia telah memilih untuk membeli 10 juta dosis vaksin Pfizer, yang cukup untuk memvaksinasi 5 juta orang.

Jumlah ini didapatkan dari luar negeri setelah mendapat otorisasi izin edar dari Therapeutic Goods Administration (TGA), daripada memproduksinya di Australia.

Keputusan ini diambil karena vaksin Pfizer didasarkan pada teknologi baru yang belum pernah berhasil diproduksi atau didistribusikan secara lokal sebelumnya.

Vaksin Pfizer telah mendapatkan izin penggunaan darurat oleh otoritas kesehatan di Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, dan Uni Eropa.

Virus yang menyebabkan Covid-19 masuk ke dalam sel yang sehat dengan menggunakan apa yang disebut protein spike dan banyak vaksin corona yang ada menyuntikkan sejumlah protein tersebut, sehingga tubuh dapat memproduksi antibodi dan belajar melawan virus corona.

Namun, vaksin Pfizer mengandung materi genetik yang disebut mRNA, yang secara efektif dilengkapi dengan kit DIY, sebuah instruksi untuk mengumpulkan protein spike, sehingga tubuh dapat meningkatkan respons imun.

Baca juga: Eijkman: Proses Laboratorium Vaksin Merah Putih Capai 60 Persen

Vaksin Pfizer terbukti 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dalam uji coba tahap akhir, tetapi vaksin ini memiliki tantangan logistik yang kompleks.

Vaksin buatan Pfizer harus dikirim dan disimpan pada suhu -70 derajat Celcius, sehingga membutuhkan eskies atau tempat penyimpanan khusus yang sangat dingin yang diisi dengan es kering.

Berdasarkan perjanjian baru, DHL dan Linfox akan diminta untuk melacak dan melaporkan suhu vaksin setiap saat.

Mereka juga akan bertanggung jawab untuk mengangkut vaksin dari pabrik ke lokasi administrasi vaksinasi, bahkan di daerah yang sangat terpencil.

Accenture kemudian akan merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan perangkat lunak untuk memungkinkan pemantauan waktu dari satu titik ke titik lainnya dari vaksin Covid-19 di seluruh rantai pengiriman.

Baca juga: Airlangga: Anggaran untuk Vaksin Covid-19 Diperkirakan Hingga Rp 73 Triliun

Sistem ini akan memungkinkan mereka yang memiliki akses ke sistem untuk melihat layanan kesehatan mana yang telah menerima vaksin, siapa yang mendapat suntikan, dan pencatatan pada reaksi yang tidak diharapkan.

Para ahli menggambarkan tantangan logistik sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan mengatakan bahwa Australia belum pernah menghadapi tugas distribusi sebesar itu sejak Perang Dunia II.

Tetapi Pemerintah Australia berharap untuk bisa memvaksinasi seluruh populasi Australia dalam 2021.

Baca juga: Israel Umumkan Lockdown Ketiga Usai Penyuntikan Vaksin Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com