Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Varian Baru Virus Corona, Uni Eropa Minta Negara Anggota Tak Blokir Perjalanan dari Inggris

Kompas.com - 23/12/2020, 10:31 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BRUSSELS, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) meminta negara-negara anggotanya untuk membatalkan larangan perjalanan ke Inggris, akibat temuan varian baru virus corona

Permintaan itu dilakukan agar memungkinkan transportasi barang dilanjutkan dan membiarkan orang-orang pulang ke rumah untuk Natal, melansir The Hill pada Selasa (22/12/2020).

Menurut Reuters, Komisi Eropa menyarankan perjalanan tidak penting ke dan dari Inggris harus tetap dicegah. Pasalnya negara itu memerangi tingkat infeksi Covid-19 tertingginya.

Namun di tengah penularan varian virus yang bermutasi, orang-orang tetap bisa diizinkan untuk pulang. Dengan syarat, mereka menjalani tes atau karantina Covid-19 selama 10 hari.

"Larangan perjalanan menyeluruh seharusnya tidak mencegah ribuan warga UE dan Inggris untuk kembali ke rumah mereka," kata Komisaris Kehakiman Eropa Didier Reynders dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Terdeteksi di 57 Lokasi Berbeda di Inggris

Sejak berita tentang ketegangan baru-baru ini yang menyebar di Inggris selatan pecah, negara-negara telah menghentikan perdagangan.

Pembatasan pada semua atau sebagian perjalanan dari Inggris juga dilakukan. Salah satunya oleh Perancis, Irlandia, Polandia, dan Norwegia.

Reuters melaporkan, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berupaya membuat Presiden Perancis Emmanuel Macron mencabut larangan pengiriman dari Inggris.

Pembicaraan telah dilakukan setidaknya selama 24 jam kemarin. Johnson berharap bisa mencapai kesepakatan agar Perancis mengizinkan rute kapal feri Dover-Calais dibuka kembali.

PM Inggris yang menjabat sejak 2019 itu telah memperingatkan varian baru virus corona ini 70 persen lebih menular daripada varian sebelumnya.

Tetapi perkiraan yang dilontarkan Johnson itu hanya berdasarkan proyeksi dan pemodelan dan belum dikonfirmasi di laboratorium.

Meskipun tergantung pada masing-masing negara UE bagaimana pengawasan perbatasannya diterapkan, rekomendasi Komisi Eropa bertujuan untuk menetapkan aturan umum di dalam UE.

Duta besar akan mempertimbangkan apakah akan menerapkannya pada Selasa (22/12/2020).

Baca juga: BioNTech Akan Buat Vaksin Varian Baru Virus Corona dalam 6 Minggu

Menurut laporan Sky News pada Selasa (22/12/2020), varian baru virus corona sekarang telah terdeteksi di Italia, Denmark, Belanda dan Gibraltar.

Pejabat di Perancis dan Afrika Selatan juga dilaporkan percaya bahwa mereka memiliki kasus jenis baru juga, tetapi belum memastikannya.

Pejabat kesehatan Australia mengatakan pada Senin (21/12/2020), ada dua orang yang bepergian dari Inggris telah tiba di negara itu. Mereka mengidap jenis baru Covid-19, tetapi diyakini belum menyebarkan varian baru virus corona secara lokal.

Pakar kesehatan percaya jenis baru mungkin lebih menular karena viral load (jumlah materi genetik) yang lebih tinggi, sehingga membuat penularannya lebih mudah.

Temuan varian baru virus corona di Inggris memaksa Johnson memerintahkan penutupan belanja Natal di seluruh Inggris. Dia juga memerintahkan pembatasan baru pada kehidupan publik hanya beberapa hari sebelum liburan.

Baca juga: Kenapa Banyak Negara Cemas soal Varian Baru Virus Corona dari Inggris?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com