Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Seorang Polisi dengan Brutal Tembak Mati Ibu dan Anak di Hadapan Putrinya Sendiri

Kompas.com - 22/12/2020, 22:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Seorang polisi Filipina telah secara brutal menembak mati seorang ibu dan anak yang tidak bersenjata.

Peristiwa keji pada Minggu (20/12/2020) itu terekam kamera dan viral tersebar di publik.

Hal itu kemudian membuat banyak netizen dari seluruh dunia mempertanyakan maraknya penyalahgunaan wewenang oleh polisi di bawah kepemimpinan Presiden Rodrigo Duterte.

Dalam video viral tersebut, tersangka, Sersan Utama Jonel Nuezca, terlihat berpakaian kaos, berdebat dengan seorang ibu dan anak di Tarlac, sebuah provinsi sekitar dua jam di utara Manila.

Video tersebut direkam oleh seorang saksi mata, Alyssa Calosing, yang menampilkan Nuezca mengeluarkan pistol dan menembak seorang ibu, Sonya Gregorio (52 tahun) dan putranya, Frank Anthony Gregorio, (25 tahun) saat mereka berpelukan erat.

Baca juga: Afghanistan Diguncang Bom dan Insiden Penembakan, 3 Orang Tewas

Dalam sebuah wawancara radio, yang Kompas.com kutip dari World of Buzz pada Senin (21/12/2020), kepala polisi wilayah Paniqui mengatakan kedua belah pihak saat itu terlibat dalam perselisihan hak jalan properti.

Namun, insiden penembakan itu berasal dari penembakan meriam PVC, yang juga dikenal sebagai boga oleh keluarga Gregorio.

“Tersangka pergi ke sana untuk mengonfrontasi mereka, lalu masalah hak jalan muncul dan insiden penembakan terjadi," ujar kepala polisi Paniqui.

"Kemarahan tersangka ternyata dipicu oleh konfrontasi antara putrinya dengan anak Gregorio,” ujarnya.

Baca juga: Aparat Diduga Kecolongan, Bisakah Penembakan Masjid Selandia Baru Diprediksi?

Menurut The Washington Post, putri Nuezca, yang masih di bawah umur, juga hadir dan terlihat dalam video viral itu.

"Ayahku adalah seorang polisi!" teriak gadis itu yang menjadi pemicu tragedi.

"Aku tidak peduli!" balas Gregorio berteriak.

“Kamu bajingan. Apakah kamu ingin aku menghabisimu sekarang? ” kata polisi itu.

Dia kemudian menembak mereka berdua karena banyak saksi yang berteriak ketakutan dalam rekaman itu.

Alyssa Calosing, salah satu saksi menjelaskan bahwa Nuezca telah memukul Frank Anthony Gregorio sebelumnya dan orang-orang di sana menangis serta memintanya untuk berhenti.

Baca juga: Penembakan di Masjid Selandia Baru, PM hingga Kepala Polisi Minta Maaf

Dia juga mengatakan setelah menembak ibu dan putranya, Nuezca pergi bersama putrinya.

“Mereka pergi seolah tidak ada apa-apa...Saya merasa saya mati rasa seperti jiwa saya meninggalkan tubuh saya," ujar Calosing

Kemudian ketika saya merasakan sesuatu bergerak, saya mulai melompat marah dan menangis," imbuhnya.

Seperti dilansir CNN Philipines, sekitar 1 jam setelah kejadian, tersangka menyerahkan diri di Polsek Rosales Pangasinan.

Baca juga: Teror Penembakan di Mall Mayfair AS, 8 Orang Terluka

Tersangka juga menyerahkan pistol semi-otomatis 9mm yang dikeluarkan PNP dan digunakan dalam kejahatan tersebut.

Kepala PNP Wilayah 3 BGen., Val de Leon mengatakan dua dakwaan pembunuhan akan diajukan terhadap tersangka.

Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah dikatakan menjamin penyelidikan yang menyeluruh, tidak memihak, dan cepat.

Val de Leon mengatakan tidak ada jaminan yang direkomendasikan untuk meringankan hukuman tersangka.

Baca juga: Jurnalis Filipina Tewas Ditembak Usai Pura-pura Mati di Penembakan Sebelumnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com