Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disiarkan Langsung di TV, Wapres AS Mike Pence Terima Vaksin Covid-19

Kompas.com - 19/12/2020, 15:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Wakil Presiden AS Mike Pence dan istrinya, Karen Pence, hari Jumat (18/12) menerima vaksinasi pertama Covid-19 mereka dan hal ini ditayangkan langsung di televisi. Ini merupakan upaya untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman dan efektif.

Pence dan istrinya divaksinasi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower di kompleks Gedung Putih. Pence mengatakan kepada staf yang melakukan vaksinasi itu, “Saya tidak merasakan apapun. Bagus.” Pejabat kesehatan tertinggi AS Jerome Adams menerima vaksinasi setelah Pence dan istrinya.

Menyusul vaksinasi itu, Pence mengatakan kepada wartawan, menyebut ini adalah “pekan bersejarah,” mengacu pada mulai diluncurkannya vaksin itu.

Baca juga: PBB Minta Semua Negara Pastikan Vaksin Covid-19 Tersedia untuk Semua

Pence mengatakan ia dan istrinya “sangat gembira dapat melangkah maju sebelum pekan ini berakhir dengan menerima vaksinasi yang aman dan efektif yang telah kita sediakan dan produksi bagi rakyat Amerika.

Para dokter menganjurkan ketiga orang itu untuk kembali dalam 21 hari untuk menerima dosis kedua dan mengatakan bahwa mereka mungkin merasa pegal-pegal di sekitar tempat suntikan.

Pence menerima vaksin itu hanya beberapa hari setelah pengiriman pertama vaksin ke fasilitas-fasilitas layanan kesehatan di berbagai penjuru Amerika dan diberikan kepada para petugas di garis depan dan penghuni panti jompo.

Ini juga berlangsung sementara AS mencatat rekor baru pekan ini dalam penambahan kasus dan kematian harian akibat virus corona.

“Rakyat Amerika boleh percaya kita memiliki satu, dan mungkin dalam beberapa jam, dua vaksin virus corona yang aman dan efektif untuk Anda dan keluarga Anda,” kata Pence merujuk pada Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan AS (FDA) yang diperkirakan akan memberi persetujuan hari Jumat bagi vaksin Moderna, yang dikembangkan bersama dengan Institut Kesehatan Nasional.

Presiden terpilih Joe Biden kepada NBC News mengatakan ia berharap menerima vaksin itu sekitar pekan depan.

Baca juga: WHO: Banyak Negara di Asia-Pasifik Baru Dapat Vaksin Pertengahan 2021

FDA, mula-mula menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk penggunaan darurat awal bulan ini, diperkirakan akan memberi persetujuan serupa bagi vaksin Moderna sedini hari Jumat.

Komisioner FDA Stephen Hahn mengemukakan dalam suatu pernyataan hari Kamis malam bahwa lembaganya telah memberitahu Moderna mengenai rencananya, beberapa jam setelah satu panel terdiri dari para penasihat independen FDA memberi suara 20 mendukung dan tidak ada yang menolak bahwa manfaat vaksin itu melampaui risikonya bagi mereka yang berusia 18 tahun ke-atas.

Jika FDA mengizinkan penggunaan vaksin Moderna, perusahaan farmasi AS itu akan mulai mengirim jutaan dosis untuk para petugas kesehatan dan penghuni panti jompo, menandai ekspansi prakarsa vaksinasi terbesar dalam sejarah Amerika.

Sementara AS menunggu vaksin kedua, krisis virus corona berlanjut. Sedikitnya 311 ribu warga Amerika telah meninggal akibat Covid-19 hingga Jumat pagi, sebut Johns Hopkins University. Ini adalah jumlah terbanyak di dunia sejauh ini. Brasil menyusul di tempat ke-dua dengan hampir 185 ribu kematian.

Lonjakan kasus virus corona di Kabupaten Los Angeles, California, begitu hebat sehingga departemen kesehatan setempat memposting di Twitter, “Setiap jam, rata-rata dua orang meninggal dunia karena Covid-19 di Kabupaten LA.”

Jaringan televisi AS CBS melaporkan sedikit sekali tempat tidur di rumah sakit yang tersedia di unit-unit perawatan intensif di Los Angeles, sampai-sampai sejumlah pasien virus corona harus menunggu tujuh jam di ambulans sampai mendapat tempat tidur.

Baca juga: IDI Nantikan Izin Darurat Vaksin Covid-19 dari BPOM

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com