Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Orang China Percaya Ganti Nama Bisa Mengubah Peruntungan?

Kompas.com - 18/12/2020, 20:58 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Bisakah ganti nama meningkatkan keberuntungan Anda? Beberapa orang memercayainya.

Suatu sore di bulan April, ketakutan terburuk Mandy Pang menjadi kenyataan. Tiba-tiba dia dipanggil rapat Zoom dengan bosnya. Karena kemerosotan ekonomi akibat pandemi, Mandy dipecat dari pekerjaannya.

Marah dan sakit hati, warga Hong Kong berusia 29 tahun itu pulang ke rumah dan mulai memikirkan kenangan pekerjaan sebelumnya, dan "nasib buruk" yang seperti menyandera dirinya.

Baca juga: Lama Tersembunyi, Begini Penampakan Patung Raksasa Tanpa Kepala yang Muncul di China

Sebulan kemudian, sambil masih mencari pekerjaan, Pang memutuskan untuk mengubah nama resminya demi buang sial dan meningkatkan prospek masa depannya.

Dia berkata, "Kata teman ibu saya, nama baru dapat membantu saya menangkis 'orang-orang usil'" yaitu mereka yang memiliki pengaruh negatif dalam hidupnya.

Dalam budaya tradisional China, makna di balik nama sangatlah penting. Komunitas Tionghoa di seluruh Asia Timur percaya bahwa nama dapat memengaruhi keberuntungan dalam setiap aspek kehidupan, mulai dari kesehatan, asmara hingga keuangan dan kinerja akademis.

Ketika pandemi terus menghantam ekonomi dengan keras, orang-orang seperti Mandy yang kehilangan pekerjaan tidak hanya memoles CV. Mereka juga pergi ke peramal untuk mendapat nasihat tentang apakah nama baru dapat mengubah masa depan mereka.

"Orang China percaya bahwa ada 10 hal yang menentukan takdir mereka," kata Lee Shing-chak, salah satu praktisi feng shui paling terkenal di Hong Kong. "Selain waktu lahir atau catatan perbuatan baik, nama seseorang diyakini menjadi salah satu faktor utama."

Baca juga: Konflik Dagang dengan China Memanas, Australia Mengadu ke WTO

Mandy Pang merasa bahwa mengubah namanya bisa mengakhiri nasib buruk yang beruntun.MANDY PANG via BBC INDONESIA Mandy Pang merasa bahwa mengubah namanya bisa mengakhiri nasib buruk yang beruntun.
Dengan kepercayaan kuno tentang aliran energi dan keseimbangan ini, bayi diberi nama setelah analisis cermat tentang waktu kelahiran, dan elemen dasar mana dari karakter China (api, kayu, air, logam, dan tanah) yang sesuai dengan kalender astrologi.

Selain terdengar bagus dan memiliki jumlah goresan karakter yang membawa keberuntungan, nama tersebut harus punya elemen yang '"seimbang", untuk membantu meningkatkan keberuntungan.

Jadi, teorinya adalah jika keadaan menjadi kacau di kemudian hari, Anda dapat memasukkan elemen baru untuk memperbaiki ketidakseimbangan yang menyebabkan nasib sial.

Setiap peramal akan memiliki interpretasi sendiri tentang astrologi dan feng shui. Peramal Mandy, misalnya, menyarankan untuk mengubah salah satu karakter Tionghoa di nama depannya menjadi yang berarti "tambahan", untuk meningkatkan keberuntungannya.

Chin Foukin warga Guangdong, China, berusia sekitar empat tahun ketika namanya ditambahi karakter elemen logam. Dia menderita penyakit pernapasan selama berbulan-bulan, dan belum pulih meski menemui beberapa dokter.

Ibunya mengubah namanya untuk mengkompensasi kekurangan elemen logam di feng shui-nya, dengan harapan dia bisa pulih dengan menyeimbangkan kembali elemen tersebut.

Baca juga: Menurut Feng Shui, Hindari Memelihara 3 Jenis Tanaman Ini di Rumah

"Penyakit saya hilang secara misterius setelah itu, dan ibu percaya bahwa mengganti nama adalah salah satu alasan kesembuhan saya," kata pekerja properti berusia 24 tahun itu.

Namun, dia lebih skeptis mengenai perubahan nama sebagai obat mujarabnya. "Dugaan saya adalah bahwa sistem kekebalan saya menjadi lebih baik ketika saya bertambah tua."

Meskipun tidak ada bukti ilmiah bahwa takhayul ini memiliki efek nyata, perubahan nama dapat memiliki efek plasebo yang kuat, menurut Zhang Yan, profesor pemasaran di National University of Singapore. Dia melakukan penelitian ekstensif tentang psikologi di balik ritual klenik.

Zhang berkata, "Orang-orang mendambakan bisa memegang kendali, terutama selama masa ketidakpastian. Mengganti nama dapat memberi orang rasa kendali yang mereka inginkan, seolah-olah mereka dapat mengubah suatu kejadian karena mereka mengubah namanya.

"Ini tidak akan membantu secara obyektif. Tapi jika kita memperhitungkan bahwa rasa memegang kendali seperti itu dapat meredakan kecemasan, ada kemungkinan bahwa tindakan ini dapat berkontribusi positif pada perkembangan peristiwa di kemudian hari, karena orang mungkin jadi lebih percaya diri."

Baca juga: China Sambut Baik Rencana WHO Berkunjung untuk Selidiki Asal-usul Covid-19

Di Hong Kong, keluarga Laura Yip yakin bahwa perempuan berusia 23 tahun itu menjadi lebih santai setelah dia mengubah namanya pada usia 18 tahun.

Dia berkata, "Seluruh keluarga percaya pada feng shui, dan saya juga, entah bagaimana. Paman berkata lebih mudah bagi saya untuk menikah jika saya mengganti nama, dan ibu ingin saya lebih beruntung saat tumbuh dewasa. "

Yip, yang semula bernama Yip On Yu, memberikan rincian ulang tahunnya kepada seorang peramal, yang menawarinya nama baru setelah "berkonsultasi dengan para dewa".

Nama barunya adalah, Yip Shun Yan, yang sangat dia sukai, dimaksudkan untuk menyeimbangkan kembali elemen-elemen dalam hidupnya dan meningkatkan keberuntungannya dalam hubungan asmara.

Seluruh proses itu tidak murah, menghabiskan biaya sekitar Rp 27 juta, termasuk Rp 900.000 untuk mendaftarkan perubahan nama resmi. Tapi dia yakin itu sepadan.

"Saya dulu sangat blak-blakan ketika saya masih muda, dan mereka berdua (ibu dan pamannya) bilang bahwa saya menjadi lebih 'feminin' dan 'bersuara lembut' setelah nama saya diubah."

"Saya tidak yakin bahwa nama baru adalah alasannya, tetapi saya menjadi lebih ramah dan sopan setelah saya mulai bekerja."

Baca juga: Hubungan Dengan China Makin Panas, Taiwan Luncurkan Pembunuh Kapal Induk

Yip mengatakan, ibunya memanggil namanya setidaknya dua kali pada pagi hari untuk membuat perubahan nama bekerja lebih baik.

"Menurut peramal, akan lebih efektif jika orang memanggil nama baru lebih sering, jadi saya meminta teman-teman untuk memanggil saya dengan nama baru."

Bukti anekdotal menunjukkan tren perubahan nama ini terjadi selama masa ketidakpastian, di bagian lain Asia di mana tradisi Tionghoa dipraktikkan.

Misalnya, laporan menunjukkan bahwa hampir 150.000 warga Korea Selatan melamar untuk mengganti nama pada tahun 2016 ketika tingkat pengangguran tinggi.

Tahun ini, ekonomi global mengalami penurunan yang sangat besar, dan jumlah pengangguran meningkat.

Pada September, Hong Kong mencatat tingkat pengangguran musiman tertinggi dalam hampir 16 tahun. Dampak pandemi ini terjadi setelah periode ketidakstabilan politik yang intens.

Menurut data pemerintah, jumlah aplikasi untuk penggantian nama meningkat setiap tahun selama lima tahun terakhir.

Dalam sembilan bulan pertama tahun 2020, 1.252 orang mengajukan permohonan untuk mengubah nama mereka di Hong Kong, dan 1.600 pada tahun 2019.

Baca juga: Misi Change-5 Kembali ke Bumi, China Berhasil Miliki Sampel Batu dan Tanah Bulan

Meskipun begitu, tidak ada statistik resmi tentang berapa banyak orang yang melakukannya semata-mata untuk meningkatkan keberuntungan.

Tetapi Mak Ling-ling praktisi feng shui terkenal lainnya di Hong Kong mengatakan, permintaan untuk saran penggantian nama meningkat dalam beberapa tahun terakhir. "Sekitar 60-70 persen datang untuk menyingkirkan kesialan".

Dia mengatakan bahwa nama baru dapat membantu "menyesuaikan aura seseorang" setelah perubahan besar dalam hidup, seperti kehilangan pekerjaan.

"Nama mirip dengan pakaian, yang mewakili kepribadian dan mungkin kelasnya. Terutama di China, banyak yang ingin namanya terdengar lebih modern dan tidak terlalu umum, agar menonjol di tengah keramaian ketika mencari pekerjaan.

Tetapi Mak memperingatkan bahwa orang-orang yang mengubah nama untuk mengubah sepenuhnya kepribadian atau mencapai tujuan tertentu, kemungkinan besar tidak akan mendapatkan apa yang mereka inginkan.

"Beberapa orang tua ingin mengubah nama anaknya, agar menjadi yang terbaik di kelas. Itu tidak mungkin. Mengubah nama dapat membantu membawa keberuntungan ke arah baru, tetapi tidak dapat melampaui kemampuan fundamental seseorang."

Baca juga: Ternyata, Ada Sawah Berumur 6.000 Tahun di China Timur

Pang ragu nama barunya mengubah nasibnya, karena keberuntungan dalam kariernya belum membaik. Dia keluar dari pekerjaan barunya pada pertengahan November setelah bekerja selama lebih dari sebulan.

Dia berkata, "Saya tidak berencana untuk bekerja lagi tahun ini, saya akan fokus belajar."

Sementara itu Zhang memperingatkan para pencari kerja di Hong Kong bahwa mereka tidak boleh terlalu mengandalkan nama baru untuk meningkatkan prospek.

"Tidak ada salahnya mengganti nama, tapi kita harus ingat bahwa ini hanyalah tindakan takhayul yang tidak akan mengubah kesempatan. Anda masih harus bekerja keras untuk membuat segalanya menjadi lebih baik."

Baca juga: China Bangun ‘The Great Wall’ Baru di Perbatasan Selatan, Seperti Apa Bentuknya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com