Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Kereta Tewaskan Banyak Pasukan Militer Korea Utara, Korea Selatan Dicurigai Dalangnya

Kompas.com - 16/12/2020, 19:15 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

"Bahkan jika mereka mencoba untuk keluar, pihak berwenang tidak akan membiarkan mereka lolos," ujarnya.

Namun, warga Korea Utara dikatakan membantah tuduhan itu karena mereka mengklaim tidak mungkin ada orang yang dengan sengaja mengambil paku kereta api.

Baca juga: 45 Senjata Nuklir Korea Utara Jangkau Korsel dan Jepang, AS Masih Aman

Sumber itu menambahkan kecurigaan terhadap oknum warga itu datang karena selama Bencana Kelaparan Korea Utara pada 1990-an, intelijen Korea Selatan "akan memberi orang ribuan dolar, jika mereka bisa melepas paku rel kereta, sekalipun hanya satu".

Dengan lockdown virus corona dan kurangnya jatah pangan, "mungkin ada orang yang menghapus lonjakan dan menyerahkannya ke intelijen Korea Selatan" sekali lagi.

Sumber tersebut mengatakan, “Berdasarkan pemeriksaan, kereta tergelincir karena beberapa paku yang hilang dari rel di bagian rel yang dikelola oleh Stasiun Pusong."

“Dengan kecelakaan yang ditetapkan sebagai insiden nasional, mereka yang bertanggung jawab untuk itu, telah ditahan oleh Kementerian Keamanan Negara cabang Provinsi Chagang," terangnya.

Mereka yang ditahan di antaranya, yaitu kepala Stasiun Pusong, personel patroli kereta api, serta personel pemeliharaan bagian jalur tersebut.

Baca juga: Dilarang Berserikat hingga Berekspresi, Pelanggaran HAM Korea Utara Dikecam AS dan Aliansinya

Namun, beberapa warga Korea Utara berharap pihak berwenang akan bersikap lunak terhadap kepala stasiun selama penyelidikan.

Biasanya dia akan dikirim ke markas Kementerian Keamanan Negara di Pyongyang untuk diinterogasi.

Namun, karena pandemi virus corona, dia ditahan secara lokal dan diselidiki oleh pejabat kementerian yang dikirim dari Pyongyang.

Hasil investigasi diperkirakan dapat lebih jelas pada akhir tahun ini.

Personel militer dan penduduk setempat masih bekerja di stasiun untuk memperbaiki jalur kereta dan membersihkan lokasi.

Baca juga: Korea Utara dapat Sanksi Internasional, China Tetap Beli Batubara dari Pyongyang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com