Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kejam dan Brutal: Berikut Profil 4 Kartel Narkoba Terkuat di Meksiko

Kompas.com - 16/12/2020, 12:47 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber The Sun,BBC

KOMPAS.com – Kekerasan antara kartel narkoba di seluruh penjuru Meksiko masih membara dan belum menunjukkan titik akhir.

Kartel-kartel ini saling bertempur satu sama lain memperebutkan wilayah kekuasaan dan pengaruh. Selain itu, kartel-kartel narkoba di Meksiko juga terkenal akan kekejamannya.

Penegak Hukum Narkoba Pemerintah (DEA), Kyle Mori, mengakui kepada saluran berita Amerika Latin Univision bahwa para kartel narkobal sangat kejam.

"Pemenggalan kepala, melarutkan korban dengan cairan asam, eksekusi di depan umum, mencabik-cabik jantung, membunuh wanita dan anak-anak, pemboman terhadap orang-orang,” kata Mori.

Dilansir dari The Sun, Mori mengatakan kekerasan tersebut hampir berlangsung setiap hari.

Pemerintah Meksiko bukannya tak tinggal diam untuk memberantas kartel-kartel narkoba ini.

Baca juga: Kartel Narkoba Tangkap 3 Pencuri, Tangannya Dipotong dan Ditinggal di Tepi Jalan

Pada 2006, Presiden Meksiko kala itu, Felipe Calderon, secara resmi mengobarkan perang terhadap para kartel.

Keputusan tersebut diambil Calderon hanya beberapa bulan setelah dia terpilih menjadi Presiden Meksiko.

Hingga kini, perang terhadap kartel narkoba masih terus berlangsung. Sejak bos Kartel Sinaloa Joaquin "El Chapo" Guzman ditangkap dan dijatuhi hukuman seumur hidup penjara, kekerasan antara para kartel belum juga mereda.

Selain itu, kartel-kartel baru juga berunculan seperti Cartel Jalisco New Generation (CJNG) alias Kartel Jalisco Generasi Baru sebagai kekuatan yang kini sangat diperhitungkan.

Perang narkoba brutal di Meksiko juga merenggut ribuan nyawa setiap tahun akibat gembong-gembong kejahatan ini berebut wilayah dan pengaruh.

Kartel-kartel narkoba Meksiko menguasai wilayah yang luas di negara itu dan juga bertanggung jawab atas pembunuhan dan penculikan.

Dilansir dari BBC, berikut empat kartel narkoba yang kini memegang pengaruh penting dan kuat di Meksiko.

Baca juga: Polisi Peru Temukan Terowongan Ke Penjara, Diduga Dibuat Kartel El Chapo

Joaquin El Chapo Guzman AP Photo/Eduardo Verdugo Joaquin El Chapo Guzman

1. Kartel Sinaloa

Kartel Sinaloa menguasai sebagian besar wilayah teritorial di barat laut Meksiko.

Pemerintah AS menggambarkan Kartel Sinaloa sebagai salah satu organisasi penyelundup narkoba terbesar di dunia.

Selama bertahun-tahun, Kartel Sinaloa dipimpin oleh El Chapo alias si Pendek. El Chapo pernah masuk daftar salah satu orang terkaya di dunia.

Kehidupannya dan kerajaan perdagangan narkoba yang luas telah menjadi subjek dalam banyak buku dan serial televisi.

Di bawah kepemimpinan El Chapo, Kartel Sinaloa mendapatkan reputasi tinggi dan mengalahkan beberapa kelompok saingan.

Kartel Meksiko sering bentrok satu sama lain, tetapi perlu juga dicatat bahwa mereka kadang dapat membentuk aliansi strategis.

Baca juga: 2 Kartel Narkoba Meksiko Perang di Jalan Raya, 6 Orang Tewas

Kartel Sinaloa menjadi pemasok obat-obatan terlarang terbesar ke AS ketika masih dipimpin oleh El Chapo.

Kartel ini juga tak ragu dalam menculik, menyiksa, dan membantai anggota geng kriminal saingan.

Kelompok ini juga memiliki akses ke persenjataan, termasuk peluncur granat dan AK-47 berlapis emas milik El Chapo.

El Chapo ditangkap pada Januari 2016 dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Juli 2019.

Jaksa penuntut mengatakan El Chapo telah memperdagangkan kokain, heroin, mariyuana, dan menyimpan jaringan pengedar narkoba, penculik, dan pembunuh.

Dengan dipenjaranya El Chapo, kekerasan justru semakin meningkat di Meksiko karena para kartel memanfaatkannya untuk merebut pengaruh dan wilayahnya.

Baca juga: Kartel Narkoba di Meksiko Hujani Kepala Polisi dengan 100 Tembakan di Mobil

Meski demikian, Kartel Sinaloa tetap sangat kuat. Kartel Sinaloa masih mendominasi Meksiko barat laut dan dilaporkan hadir di kota-kota mulai dari Buenos Aires hingga New York, AS.

Kartel Sinaloa juga terus menghasilkan miliaran dollar AS dari perdagangan narkotika ilegal ke AS, Eropa, dan Asia, kata para ahli.

Dengan pemimpin lamanya yang sekarang berada di balik jeruji besi, kartel tersebut dikabarkan telah dijalankan oleh putra El Chapo, Ovidio Guzman Lopez.

Pada 2019, Ovidio berhasil diringkus pihak berwajib. Namun penangkapannya justru menimbulkan kekerasan dan kebrutalan yang lebih parah.

Pada akhirnya, Ovidio dilepaskan setelah ditangkap dan Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador mengakui dialah yang memerintahkan pembebasan Ovidio.

Baca juga: 9 Ibu dan Anak Mormon Dibunuh dan Dibakar, Pemimpin Kartel Meksiko Ini Ditangkap

Gambar yang diambil dari Youtube ini diunggah pada tahun 2015 oleh kartel obat bius Jalisco New Generation (JNG), Meskiko, memperlihatkan anggota pasukan bersenjata mereka mengenakan masker dengan sandera dari geng narkoba saingannya di Michoacan, Meksiko.Youtube Gambar yang diambil dari Youtube ini diunggah pada tahun 2015 oleh kartel obat bius Jalisco New Generation (JNG), Meskiko, memperlihatkan anggota pasukan bersenjata mereka mengenakan masker dengan sandera dari geng narkoba saingannya di Michoacan, Meksiko.

2. Cartel Jalisco New Generation (CJNG)

CJNG menguasai wilayah teritorial di bagian barat Meksiko, terutama wilayah Tierra Caliente.

Dibentuk sekitar tahun 2010, CJNG adalah pesaing terkuat dan paling agresif dari Kartel Sinaloa.

Kelompok ini berkembang pesat di seluruh Meksiko dan sekarang menjadi salah satu kelompok kejahatan terorganisir yang paling dominan di negara itu.

Asetnya diperkirakan bernilai lebih dari 20 miliar dollar AS atau sekitar Rp 283 triliun.

Kartel tersebut dipimpin oleh Ruben "El Mencho" Oseguera, mantan polisi yang kini menjadi orang yang paling dicari di Meksiko.

CJNG adalah salah satu distributor utama obat-obatan terlarang di Benua Amerika, menurut pemerintah AS.

Baca juga: Kuburan Massal di Wilayah Kartel Meksiko Ungkap 113 Mayat Korban Pembantaian

Selain itu, CJNG juga merupakan pemain kunci dalam pasar amfetamin ilegal di AS dan Eropa dan juga dianggap memiliki kaitan dengan pasar narkoba di Asia.

CJNG telah tumbuh jauh lebih kuat dalam beberapa tahun terakhir dan kebangkitannya telah dipicu oleh penggunaan kekerasan yang sangat ekstrem.

"CJNG masih menjadi kartel paling agresif di Meksiko," menurut firma analisis geopolitik Stratfor yang berbasis di AS.

"Untuk memperluas wilayah kontrolnya, CJNG melancarkan gelombang kekerasan yang terus-menerus melanda Tijuana, Juarez, Guanajuato, dan Mexico City," imbuh Stratfor.

Nama CJNG semakin berkibar ketika berani melancarkan serangkaian serangan terhadap pasukan keamanan dan pejabat publik Meksiko.

CJNG juga telah menjatuhkan helikopter tentara dengan granat berpeluncur roket, menewaskan puluhan pejabat negara, dan bahkan diketahui menggantung mayat para korbannya di jembatan untuk mengintimidasi saingannya.

Baca juga: Kartel Kolombia Selundupkan Narkoba ke Eropa Lewat Payudara Perempuan

Ilustrasi kartel narkoba di Meksiko.Shutterstock Ilustrasi kartel narkoba di Meksiko.

3. Kartel Teluk

Seperti namanya, Kartel Teluk menguasai sebagian besar Teluk Meksiko dan sebagian besar wilayah timur Laut Meksiko, berpusat di sekitar perbatasan negara bagian Tamaulipas.

Kartel Teluk adalah salah satu kelompok kriminal tertua di Meksiko dan akarnya dapat ditelusuri kembali ke dekade1980-an.

Kartel ini menjadi terkenal karena memperdagangkan kokain dan mariyuana ke AS. Kartel Teluk diduga telah menyelundupkan heroin dan amfetamin, dan bekerja sama dengan kartel di Kolombia.

Pada 1990-an, operasi penyelundupan narkoba oleh Kartel Teluk dilaporkan menghasilkan miliaran dollar AS setiap tahun.

Kartel Teluk memelihara jaringannya dengan terlibat dalam korupsi politik dan suap sebagai cara untuk menjaga para pejabat tetap berkuasa.

Kartel ini awalnya dipimpin oleh Juan Garcia Abrego, raja obat bius Meksiko pertama yang dimasukkan dalam 10 daftar paling dicari FBI.

Baca juga: Mayat Korban Kartel Meksiko Ditaruh di Kursi Roda sebagai Peringatan kepada Rival

Dia ditangkap pada 1996 dan dipenjara seumur hidup di AS. Pewarisnya, Osiel Cardenas Guillen, membangun sayap militer di tubuh kartel.

Dia merekrut sejumlah tentara dari unit pasukan khusus Meksiko yang korup dan mendorong pendekatan yang lebih kejam.

Namun, para prajurit itu akhirnya akan menjadi nakal dan membentuk kartel sendiri. Cardenas akhirnya ditangkap pada 2003 dan saat ini menjalani hukuman 25 tahun penjara di AS.

Saudaranya dan pemimpin tertinggi kartel, Ezequiel Cardenas Guillen, tewas dalam baku tembak dengan pasukan Meksiko pada 2010.

Setelah itu, Kartel Teluk kemudian terpecah menjadi beberapa faksi dengan pemimpin yang berbeda.

Akibatnya, Kartel Teluk telah melemah, dan terlibat dalam perang wilayah yang ganas dengan Kartel Los Zetas.

Baca juga: 2 Mayat Remaja Laki-laki Diduga Korban Pembantaian Kartel Narkoba Ditemukan di Mexico City

4. Kartel Los Zetas

Kartel ini berebut wilayah dengan Kartel Teluk di timur laut Meksiko. Kelompok ini didirikan oleh mantan tentara dari unit pasukan khusus Meksiko yang korup.

Lebih dari 30 mantan tentara dipekerjakan oleh pemimpin Kartel Teluk pada 1990-an, tetapi, sebagaimana disebutkan di atas, mereka memisahkan diri dan membentuk operasi mereka sendiri pada 2010.

Kartel Teluk dan Kartel Los Zetas akhirnya bentrok hebat, khususnya di timur laut Meksiko.

Kartel Los Zetas menjadi sangat terkenal karena kebrutalan mereka, sering menyiksa, dan memenggal korbannya.

Pada 2012, Zetas telah mencapai puncak kekuasaan mereka. Mereka disebut sebagai geng narkoba terbesar di negara itu.

Bahkan, kartel ini dikabarkan berhasil menyalip saingan sengit mereka, Kartel Sinaloa, dan diperkirakan beroperasi di lebih dari setengah negara bagian Meksiko.

Baca juga: Mayat Korban Kartel Meksiko Ditaruh di Kursi Roda sebagai Peringatan kepada Rival

Mereka bergerak melampaui bisnis narkoba dan melakukan kejahatan apa pun yang penting menghasilkan uang, dari penyelundupan rokok hingga perdagangan manusia.

Namun masa kejayaannya tak berlangsung lama. Pada 2012 pula, salah satu pemimpin mereka tewas dalam baku tembak dengan Angkatan Laut Meksiko.

Penggantinya, Miguel Angel Trevino Morales, ditangkap. Adik laki-lakinya, Omar Trevino Morales, mengambil alih kekuasaan tetapi juga ditangkap pada 2015.

Penangkapan demi penangkapan tersebut menandai awal berakhirnya masa kejayaan Kartel Los Zetas.

Kurangnya kepemimpinan menyebabkan Los Zetas terpecah dan memungkinkan kelompok saingan untuk menegaskan dominasi, menurut analisis dari Insight Crime, yang memantau kejahatan terorganisir di Amerika.

Zetas kehilangan tempat karena kartel lain, terutama CJNG, memperluas wilayah pantai timur.

Perpecahan internal juga telah melemahkan kelompok tersebut. Kendati demikian, Kartel Los Zetas masih tetap menjadi kekuatan yang berbahaya.

Baca juga: Dijuluki The Godfather, Mantan Menhan Meksiko Dituduh Lindungi Kartel Narkoba dengan Kekuasaannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Sun,BBC
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com