KHARTOUM, KOMPAS.com – Otoritas Sudan menyita lahan pertanian milik mendiang mantan pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden.
Lahan pertanian itu disita dari salah satu perusahaan yang berafiliasi pada era pemerintahan Omar Al-Bashir di Sudan sebagaimana dilansir dari Middle East Monitor, Sabtu (12/12/2020).
Pengumuman penyitaan lahan pertanian tersebut dibarengi dengan dipensiunkannya 30 duta besar dari Kementerian Luar Negeri.
Anggota Dewan Kedaulatan Sudan, Mohamed Al-Faki, menegaskan bahwa dipensiunkannya 30 duta besar tersebut karena berhubungan dengan rezim Al-Bashir yang tumbang pada 2019.
Baca juga: Mantan PM Sudan Sadiq Al-Mahdi Meninggal Setelah Terinfeksi Covid-19
Di sisi lain, anggota Komite Anti-korupsi dan Pemulihan Aset Sudan, Salah Mana, mengatakan kepada Sputnik bahwa lahan pertanian tersebut disita dari perusahaan Holborn.
Holborn merupakan perusahaan yang berafiliasi dengan Pasukan Pertahanan Rakyat Sudan (PDF). PDF sendiri merupakan pendukung rezim Al-Bashir.
Mana menambahkan, Holborn bertugas untuk menerima dan mendistribusikan dana kepada salah satu sayap di rezim Al-Bashir.
Anggota Komite Anti-korupsi dan Pemulihan Aset Sudan lain, Wagdi Saleh, membeberkan adanya akun rekening yang berisi ratusan juta mata uang asing di Islamic Solidarity Bank of Sudan.
Baca juga: Tancapkan Pengaruh di Afrika, Rusia Akan Bangun Pangkalan AL di Sudan
Akun rekening tersebut menerima dana dari dua mantan gubernur Bank Sentral Sudan yang biasa menjual mata uang asing di pasar gelap kepada para pendukung rezim Al-Bashir.
Saleh menduga sekitar 30 persen dari keuntungan penjualan mata uang asing di pasar gelap itu dialokasikan untuk Al-Bashir dan kantornya.