Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Assassins" Film Dokumenter Pembunuhan Saudara Tiri Kim Jong Un Segera Dirilis

Kompas.com - 13/12/2020, 22:14 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Dua perempuan ditangkap dan dituduh melakukan pembunuhan ketika saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dibunuh menggunakan agen saraf di bandara Kuala Lumpur, Malaysia.

Film dokumenter baru berjudul "Assassins" atau pembunuh bayaran, mendalami kisah luar biasa mengenai kematian Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un. 

Film ini menjadi berita singkat di tengah pandemi virus corona yang mendominasi berita utama di seluruh dunia, seperti yang dilansir dari VOA Indonesia pada Sabtu (12/12/2020). 

Baca juga: Klaim Korea Utara Nol Kasus Covid-19 Dipertanyakan, Adik Kim Jong Un Marah

Banyak yang sudah melupakan peristiwa pembunuhan ini, pembunuhan terang-terangan di mana dua perempuan, ?oan Th? Huong dari Vietnam dan Siti Aisyah dari Indonesia, mengusapkan agen saraf yang disebut VX pada wajah Kim Jong Nam tepat ketika ia akan mencetak boarding pass-nya.

Kim Jong Nam, mati dalam waktu satu jam.

"Jika kita mengingat kembali waktu pembunuhan itu, peristiwa itu terjadi pada Februari 2017," kata sutradara "Assassins" Ryan White.

Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Kirim Mata-mata ke jantung Eropa

"Jadi, hanya beberapa pekan setelah pelantikan Trump. Media berita di AS benar-benar didominasi oleh presiden barunya," lanjutnya.

"Jadi, pembunuhan yang mungkin merupakan salah satu pembunuhan politik terbesar dalam hidup kita hanya melintas sekilas saja dalam radar," tambahnya.

White dalam film dokumenter ini mengikuti persidangan pembunuhan oleh Huong dan Aisyah, yang tampaknya berakhir dengan eksekusi mereka.

Ia juga menyelidiki penjelasan mereka mengenai pembunuhan itu.

Baca juga: Saat Kecil, Kim Jong Un Sosok Penyendiri yang Jarang Bicara dengan Wanita

"Kedua perempuan tidak pernah menyangkal melakukannya. Mereka terlihat melakukannya di depan kamera," ujar White.

Salah satunya mengenakan kaus bertuliskan "LOL".

Ia mungkin menjadi pembunuh bayaran perempuan yang paling terkenal, "kata White.

"Tapi begitu mereka ditangkap...mereka mengatakan tidak kenal satu sama lain. Satu-satunya pertemuan mereka adalah pada hari itu di depan Jong Nam," ucapnya.

Baca juga: Kim Jong Un Dikabarkan Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 dari China

"Dan yang kedua, mereka mengklaim tidak mengetahui ada orang yang meninggal," terangnya.

"Jadi, mereka mengaku dipekerjakan oleh produser YouTube Jepang beberapa bulan sebelum pembunuhan itu sebagai bagian dari acara lelucon di mana mereka dibayar mahal," kata sutradara White.

Film Assassins akan diputar di beberapa bioskop tertentu dan sinema virtual. Film ini juga akan tersedia secara digital untuk diunduh mulai 15 Januari.

Baca juga: Khawatir Air Laut Terinfeksi Virus Corona, Kim Jong Un Larang Rakyatnya Tangkap Ikan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Perancis Setujui RUU Larangan Diskriminasi Berdasarkan Gaya Rambut

Global
Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Giliran Jepang Akan Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Global
Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Pemukim Yahudi Incar Tanah di Tepi Pantai Gaza: Ini Tuhan Berikan kepada Kami

Global
Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com