Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Abad Haribo, Permen Legendaris Asal Jerman yang Disukai Einstein

Kompas.com - 13/12/2020, 17:56 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

Melodi jingle ini hingga sekarang masih sering terdengar di radio-radio maupun siaran televisi di Jerman.

Dan di Jerman, Haribo juga mengenyam kepopuleran atas bantuan pembawa acara terkenal, Thomas Gottschalk.

Pada acara perbincangan yang dipandunya, para tamu ditawari permen beruang untuk menenangkan tenggorokan mereka setelah sekian lama mengoceh di depan jutaan pemirsa televisi.

Kerja sama periklanan ini berlangsung hingga lebih dari 20 tahun lamanya hingga masuk catatan di buku rekor Guinness.

Baca juga: Orang Papua Punya Permen, Ternyata Rasanya Mengejutkan

Rasa buah, licorice, hingga telur dan bayam

Hingga tahun 1925, perusahaan ini hanya membuat permen dan permen kunyah rasa buah. Namun kemudian Haribo mengembangkan permen dengan rasa akar manis licorice, awalnya dalam bentuk panjang seperti tongkat.

Permen ini langsung disukai banyak orang. Sejak saat itu, Haribo mengembangkan permen ekstrak akar licorice dalam berbagai bentuk seperti roda, tali sepatu, dan tentu saja beruang.

Saat ini, perusahaan memproduksi 400 ton manisan setiap minggunya seminggu, mulai dari Tangfastics, Build-a-Burger hingga SauerKau.

Ada pula permen kunyah yang 25 persennya terdiri dari jus buah dan menjadi salah satu produk kesukaan para konsumen di Jerman.

Bagi para peminat permen dengan rasa tidak biasa, perusahaan ini juga membuat permen rasa Spinach-and-Egg atau rasa bayam dan telur, yang rasanya mengingatkan akan sensasi hidangan hangat.

Untuk bisa menikmati rasa bayam dan telur, para penggemar permen Haribo tidak perlu repot-repot memasak.

Mereka hanya perlu bersedia memakan permen kunyah manis yang lengket, dan berwarna hijau. Anda berminat?

Baca juga: Pakai Permen Kapas dan Pop Corn, Cara Beda Menikmati Es Serut

Bisnis keluarga generasi ketiga

Sebelum Perang Dunia II perusahaan ini berkembang pesat hingga punya sekitar 400 karyawan.

Namun sekitar tahun 1939 produksi mulai merosot tajam utamanya karena kekurangan bahan baku.

Perang Dunia II telah meninggalkan jejaknya kepada perekonomian negara-negara di Eropa, termasuk Jerman. Haribo pun tidak terkecuali.

Di tahun 1945, pendiri perusahaan Hans Riegel meninggal pada usia 52 tahun. Sepeninggal Hans Riegel, Gertrud sang istri mengambil alih operasional Haribo untuk sementara waktu hingga setelah perang, sebelum akhirnya dialihkan ke dua anaknya yakni Hans dan Paul Riegel.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com